JAKARTA - Nilai tukar (kurs) dollar AS melemah pada akhir perdagangan, Jumat (13/8) waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Sabtu (14/8) pagi WIB, setelah sebuah laporan menunjukkan sentimen konsumen AS merosot pada awal Agustus. Situasi tersebut berpotensi menjadi sentimen positif bagi rupiah pada hari kejepit nasional (harpitnas) atau menjelang hari Peringatan HUT RI, Selasa (17/8).

Indeks dollar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, jatuh 0,55 persen pada 92,5195. Pergerakan di atas terjadi karena perkiraan awal indeks sentimen konsumen yang dirilis Jumat oleh University of Michigan berada di 70,2 pada Agustus, turun dari 81,2 pada Juli.

Sementara itu, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan lalu terkoreksi tipis seiring minimnya sentimen, baik dari global maupun domestik. Rupiah ditutup melemah lima poin atau 0,03 persen menjadi 14.388 rupiah per dollar AS.

"Rupiah pergerakannya kelihatannya tipis-tipis ya sama seperti emas, karena dollar AS-nya juga sudah tidak banyak sentimen setelah data tenaga kerja minggu lalu," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Sepekan lalu, setelah data AS yang sangat optimis, dia menambahkan sentimen pasar sedikit didinginkan oleh laporan data inflasi bulanan AS yang sedikit mengalami perlambatan pertumbuhan. Menurut Nikolas, hal itu sekaligus sedikit meredam harapan pasar terkait perubahan kebijakan moneter bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) yang sebelumnya dipanaskan oleh data tenaga kerja.

Baca Juga: