JAKARTA - Untuk memberikan layanan pembiyaan hingga 30 juta rupiah dan masa angsuran sampai dengan 12 bulan sehingga memudahkan calon pembeli, JD.ID sebagai platform marketplace menggandeng aplikasi online penyelenggara peer-to-peer lending (P2P) melalui fasilitas pinjaman tanpa agunan (KTA) dari AdaKami.

Chief Financial Officer (CFO) JD.ID, Sandy Permadi mengatakan kolaborasi adalah kunci untuk terus menjadi pilihan masyarakat luas. Sebagai platform belanja online dengan sistem direct sales, kami akan terus berupaya memudahkan masyarakat dalam mengakses kebutuhannya.

"Kami optimis sekali kerjasama ini turut berperan dalam meningkatkan ekonomi inklusif, menjangkau lebih banyak pengguna sekaligus untuk memberikan pengalaman belanja online yang semakin mudah. Melalui ketersediaan AdaKami dalam platform JD.ID diharapkan mampu membuka akses belanja yang lebih efisien kepada seluruh konsumen setia JD.ID yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Sandy dalam keterangan tertulis, Jumat (9/7).

Tersedia sejak April 2021, layanan pembiayaan AdaKami menjadi pilihan terpercaya untuk konsumen yang berbelanja dalam platform untuk kategori yang sangat bervariasi mulai dari ibu dan anak, kebutuhan harian dan hobi, smartphone, dan perangkat elektronik. Dalam minggu pertama kerjasamanya, sudah ada hampir 80 ribu pengajuan yang terdaftar. Melalui ketersediaan AdaKami dalam platform JD.ID diharapkan mampu membuka akses belanja yang lebih efisien kepada seluruh konsumen setia yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama AdaKami, Bernardino M. Vega, Jr. mengatakan bahwa kehadiran AdaKami dalam platform ini diharapkan turut memberikan kontribusi yang besar pada inklusi keuangan di Indonesia. Infrastruktur AdaKami yang berbasis digital menjamin layanan pembiayaan yang tersedia ini dapat dinikmati oleh lebih banyak pengguna dimana proses pengajuannya hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat.

"Secara total AdaKami telah menyalurkan pinjaman sampai dengan Rp. 5,3 triliun, yang disalurkan kepada lebih dari 6,4 juta peminjam terdaftar di 32 propinsi. Melalui data inilah kami merangkum presentasi lebih besar penggunaan dana pinjaman yang dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat," katanya.

Bernardino juga mengatakan pihaknya telah mencatatkan peningkatan penyaluran pinjaman dan sudah mendistribusikan dana hampir sebesar Rp. 2 triliun dalam bentuk lebih dari 500ribu transaksi pada kuartal I/ 2021. Saat ini, memasuki akhir kuartal II/2021, AdaKami sudah mendistribusikan lebih banyak pinjaman selama tahun 2021 dibandingkan dengan keseluruhan tahun 2020.

Baca Juga: