JAKARTA - Indonesia diproyeksikan menjadi lima negara dengan ekonomi terbesar dunia pada 2045 mendatang, hal ini dapat diwujudkan dengan memanfaatkan bonus demografi, salah satunya yaitu para Taruna Kementerian Perhubungan yang nantinya akan menjadi calon pemimpin bangsa.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Djoko Sasono, saat memberikan kuliah umum di Kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang dan Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal pada Minggu (22/5).
"Oleh karena itu kalian harus bersyukur dan berusaha menjadi yang terbaik, karena dapat menjalakan pendidikan di Kampus Kementerian Perhubungan, dimana tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama dengan kalian," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/5).
Sebagai calon pemimpin bangsa yang akan membawa Indonesia Emas di tahun 2045, ia menegaskan kepada para Taruna untuk memiliki dedikasi, disiplin, dan loyalitas karena hal tersebut merupakan kunci sukses untuk mencapai tujuan khususnya di Sektor Transportasi. Tidak lupa, Lima Citra Manusia Perhubungan sebagai pedoman bagi Insan Transportasi.
Djoko berpesan agar para Taruna dapat terus meningkatkan kompetensi, bukan hanya dari ilmu yang didapatkan dari pendidikan di kampus namun juga dari literasi apapun sesuai dengan Kurikulum Merdeka Belajar.
"Harapan saya, ketika kalian sempat melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh di rumah masing-masing ketika pandemi, kalian dapat mengambil kesempatan untuk melakukan kegiatan positif yang dapat meningkatkan kompetensi," pesannya.
Untuk itu, Djoko juga berencana untuk membuat suatu wadah bagi para Taruna Transportasi di seluruh Indonesia untuk dapat berinteraksi, saling berbagi ilmu, dan berbagi pengalaman.
"Kemarin saya sudah meminta jajaran BPSDMP untuk membentuk Forum Studi Transportasi, kedepannya saya juga akan membentuk Forum Taruna Transportasi sebagai tempat untuk sharing Knowledge dan pengalaman," katanya.
Senada dengan hal tersebut di atas, Sekretaris BPSDMP, Capt. A. Arif Priadi, yang turut hadir memberikan pengarahan, mengungkapkan bahwa Taruna Transportasi harus menjadi pribadi yang Profersional, memiliki Etika, ber-Standar Internasional, dan memiliki Integritas, atau disingkat PRESTASI.
"PRESTASI tersebut harus dimiliki oleh kalian Taruna Transportasi, baik secara singkatan dari Profesional, Etika, Standar global, dan Integritas, tetapi juga sebagai sebuah kata Prestasi," katanya.
Kuliah umum di dua Kampus Transportasi di Jawa Tengah ini diikuti sebanyak 410 Taruna PIP Semarang dan 300 Taruna PKTJ Tegal. Turut hadir dalam kuliah umum ini yaitu Kepala Biro Hukum Kementerian Perhubungan, Harry Kriswanto, Direktur PIP Semarang, Capt. Dian Wahdian, Direktur PKTJ Tegal, Dr. Siti Maimunah, dan Direktur Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh, Capt. Tri Cahyadi.