JAKARTA - Memiliki rumah idaman dengan harga yang terjangkau merupakan impian setiap orang. Sayangnya saat ini masih terjadi kekurangan penawaran perumahan (backlog) dibandingkan dengan permintaan, sehingga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama para pengembang properti harus bekerja lebih keras.

Guna menjawab permintaan terhadap properti terutama residensial yang tetap tinggi, diselenggarakan kembali Indonesia Properti Expo (IPEX) 2022. Acara akan digelar pada tanggal 19 - 27 November 2022 di JCC, Senayan, Jakarta.

"Pameran properti seperti Indonesia Properti Expo bisa dijadikan ajang untuk menggenjot penjualan para pengembang dengan berbagai promo yang diberikan dan gimmick menarik lainnya," ujar Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta, Arvin Fibrianto Iskandar, dalam konferensi pers Kamis (27/10).

Gelaran Indonesia IPEX 2022 sebagai bentuk dukungan dalam mendorong masyarakat untuk memiliki hunian. Pemeran ini menghadirkan 325 proyek properti di Jabodetabek. Sebesar 30-40 persen berupa rumah sederhana. Harga yang ditawarkan mulai mulai 168 juta rupiah

"Kami menargetkan Indonesia Properti Expo dikunjungi 55-60 pengunjung. Kami optimis target tercapai karena Indonesia Properti Expo sangat dinanti masyarakat yang ingin memiliki rumah," ujar Wakil Presiden Adhouse Clarion Events, Gad Permata yang bertindak sebagai penyelenggara pameran.

Ia menuturkan, pengembang perumahan yang terlibat dalam perhelatan IPEX 2022 juga turut mendukung masyarakat dengan memberikan penawaran yang menarik selama pameran. "Daftarkan diri Anda segera untuk menghadiri salah satu pameran properti terbesar di Indonesia dengan link registrasi yang dapat diakses melalui registrasi.indonesiapropertiexpo.com," kata Gad Permata.

Pada IPEX 2022 penyelenggara menyediakan layanan eksklusif berupa program IPEX Loyalty Member. Pendaftar kata Gad, akan dimanjakan dengan ILMLounge yang menyediakan fasilitas dalam mencari hunian yang diimpikan.

"Selain itu, ILM Lounge menyediakan Staff Loyalty Assistant yang akan membantu Anda dalam mencari hunian sesuai dengan spesifikasi, anggaran (budget), serta lokasi yang diinginkan. Staff akan membantu Anda mempertemukan dengan pengembang proyek yang Anda inginkan," lanjut Gad.

Arvin berharap konsumen membeli rumah tahun ini. Keunggulannya karena suku bunga belum naik secara signifikan, bahkan ada beberapa bank yang masih menawarkan promo untuk transaksi pada tahun ini.

"Kalau pada tahun 2023 lesunya ekonomi seperti yang diramalkan benar-benar terjadi, maka akan lebih sulit bagi konsumen untuk membeli rumah dengan cara KPR. Bank-bank akan lebih ketat dalam proses penyeleksian nasabah, serta bunga yang ditawarkan kemungkinan akan lebih tinggi karena dampak dari inflasi dan kenaikan suku bunga BI," ujar dia.

Namu ia optimis resesi ekonomi global secara langsung tidak mempengaruhi permintaan terhadap properti residensial di pasar primer (primary market). Hal ini karena rumah atau hunian merupakan kebutuhan primer manusia.

Riska perwakilan dari Bank BTN yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya menawarkan suku bunga rendah mulai dari 2,47 persen dengan jangka waktu kredit (tenor) hingga 30 tahun hasil kerjasama dengan pengembang properti peserta IPEX. "Kami menawarkan bebas biaya provisi administrasi, diskon asuransi dan asuransi berjenjang," ungkapnya.

Baca Juga: