JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak fluktuatif, hari ini (4/11). Pergerakan IHSG ditopang rebound harga saham emiten komoditas, terutama produsen batu bara.
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyatakan dalam pergerakan IHSG kemarin, secara teknikal, Stochastic RSI masih berada dalam fase minor bearish reversal, meski negative slope di MACD cenderung melandai.
Valdy memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Jumat (4/11), bergerak di rentang 6.980-7.100 dengan kecenderungan melemah.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/11), ditutup menguat di tengah turunnya bursa saham regional Asia. IHSG ditutup menguat 18,88 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.034,57. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,21 poin atau 0,22 persen ke posisi 1.001,31.
"IHSG bergerak menguat, sementara bursa regional Asia cenderung tertekan seiring pernyataan petinggi The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa terlalu awal untuk membahas pengetatan suku bunga acuannya," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.
Pelaku pasar berharap pada bulan selanjutnya the Fed dapat mengurangi agresivitas dalam kebijakan moneternya, namun demikian Gubernur the Fed, Jerome Powell, memberikan suatu sinyal yang memperingatkan ketidakpastian yang luas tetap membayangi dan suku bunga bisa berakhir lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya, serta terlalu dini untuk berbicara jeda kenaikan suku bunga.
Pasar menilai hal itu mengisyaratkan bahwa suku bunga dapat mencapai puncak lebih tinggi, tetapi mengisyaratkan bahwa laju kenaikan yang lebih lambat dapat segera dilakukan.