Batu awalnya hanya sebuah tempat dengan lanskap pemandangan pegunungan yang indah. Tapi kini, “SwissKkecil†menjelma menjadi destinasi wisata amat lengkap.

Kabar baiknya lagi, mulai 27 Juni 2020 lalu beberapa tempat wisata di Kota Batu telah dibuka untuk umum. Namun demikian, lokasi wisata tersebut harus menerapkan protokol Covid-19 secara ketat agar penyebaran virus korona di Jawa Timur tidak semakin parah.

Batu yang berada di ketinggian sudah dikenal sejak zaman kerajaan Medang dan Sindok. Oleh keluarga raja tempat ini dipilih menjadi area peristirahatan karena menawarkan keindahan yang luar biasa. Bahkan di zaman Belanda, kota dengan luas 199 km persegi ini dijuluki De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa.

Batu berada di antara 700-2.000 mdpl, dengan ketinggian rata-rata 871 mdpl. Suhu udara umumnya 11-19 derajat Celsius. Tidak aneh tempat ini menjadi tujuan andalan berlibur di wilayah Jatim.

Kusuma Agrowisata

Batu terkenal dengan apelnya yang lebih. Tapi namanya tetap apel Malang. Maklum dulu, Batu bagian dari Kabupaten Malang. Kusuma Agrowisata terletak di Jalan Abdul Gani. Tidak hanya menyediakan buah apel untuk dipetik, ada juga jeruk, jambu, buah naga, strawberi, dan sayuran hidroponik. Hebatnya, seluruh buah dan sayuran di sini bebas pestisida.

Pengunjung akan diajak pemandu mengelilingi perkebunan buah dan sayur. Selain wisata petik buah dan sayur, di sini juga terdapat fasilitas outbond dan waterpark bagi anak-anak ataupun orang dewasa.

Untuk biaya wisata petih buah pengunjung harus membayar antara 45.000 - 60.000 rupiah tergantung hari dan paket yang akan diambil. Sedangkan untuk paket outbond, anak-anak dikenakan biaya 85.000 rupiah. Sedang orang dewasa harus membayar 125.000 rupiah.

Eco Green Park

Bagi keluarga, Park Eco Green Park yang berlokasi di Jalan Oro-Oro Ombo Nomor 9A, bisa menjadi pilihan. Terdapat lebih dari 10 zona. Mereka antara lain, Zona Insectarium, Walking Bird, Music Plaza, Jungle Adventure, Animal Farm, World Parrots, Duck Kingdom, dan Rumah Terbalik.

Ada salah satu zona baru yang ditambahakan di Eco Green Park, yaitu zona memerah susu sapi. Di sini akan ditunjukkan demo memeras sapi perah. Sapinya langsung didatangkan dari Australia.

Eco Green Park buka mulai pukul 09.00 pagi sampai pukul 17.00. Harga tiket masuk ke Eco Green park pada hari biasa 40.000 rupiah dan 60.000 rupiah pada akhir pekan. Eco Green Park sangat cocok sebagai tempat wisata keluarga.

Museum Angkut

Anak-anak sangat mungkin senang ketika diajak mengunjungi Museum Angkut. Tempat ini memiliki koleksi aneka macam alat transportasi kuno dan modern dari seluruh dunia baik darat, laut, maupun udara.

Berdiri megah di atas lahan seluas 3,7 hektare, Museum Angkut dibagi menjadi beberapa zona sesuai dengan latar belakang jenis angkutannya. Ada Zona Edukasi, Jerman, Batavia, Inggris, Gangster & Broadway, Las Vegas, Italy, Hollywood, Prancis, dan Pasar Apung Nusantara.

Bukan hanya kendaraan yang didatangkan dari seluruh penjuru dunia, pengunjung dapat merasakan atmosfer kota-kota besar dunia seperti London, Amerika, Italia atau Paris. Terdapad Zona Gangster and Broadway yang cukup menarik. Di sini pengunjung akan disuguhi suasana kota kecil dengan konsep jalanan luar negeri lengkap dengan kantor polisi, gedung bioskop, dan pertokoan.

Batu Night Spectacular

Batu Night Spectacular (BNS) adalah sebuah tempat wisata yang wajib dikunjungi saat malam hari. Tempat ini dibuat untuk mendukung kota Batu sebagai all day city holiday. Artinya, dari pagi hingga malam pengunjuang bisa menikmati wisata di kota ini. Jam operasional BNS dibuka pukul 15.00 dan tutup pukul 24.00 WIB.

Di BNS tersedia beragam wahana untuk berbagai kalangan mulai dari anak-anak sampai dewasa. Beberapa wahana favorit yang bisa dinikmati antara lain sepeda udara, cinema 4D, rumah hantu, kidz zone, dan taman lampion.

Taman lampion ini merupakan spot favorit untuk berfoto sekaligus ikon BNS. Harga tiket masuk BNS pada hari biasa 20.000 rupiah. Akhir pekan 30.000 rupiah. Tersedia tiket terusan 90.000 rupiah agar bisa memainkan segala wahana.

Paralayang & Rumah Pohon

Lanskap Kota Batu yang bergunung menjadi tempat cocok bagi olahraga paralayang. Masyarakat yang tertarik untuk menikmati olah raga ekstrem dan memacu adrenalin ini, bisa terbang paralayang. Tentu saja, wisatawan akan didampingi pemandu.

Setelah menikmati Kota Batu dari udara, bisa mampir ke rumah pohon. Di sini tersedia rumah serbakayu dengan pemandangan alam pegunungan yang menawan. Untuk menginap di rumah pohon hanya perlu merogoh dompet antara 250.000 dan 350.000 rupiah per malam.

Alun Alun

Alun-alun Batu bisa menjadi pilihan untuk menikmati suasana kota. Selain patung apel superbesar yang menjadi ikon Kota Batu, ada juga bianglala tepat di tengah alun-alun. Bianglala dapat dinaiki semua pengunjung dengan biaya 3.500 rupiah saja.

Dari atas bianglala, pelancong bisa menikmati pemandangan Kota Batu di malam hari. Setelah itu, bisa melanjutkan berfoto di titik-titik tertentu yang cukup menarik di alun-alun seperti kolam ikan atau di tulisan Alun-Alun Kota Batu yang memberi bukti perjalanan ke kota apel ini.

Kaliwatu Rafting

Penggemar olahraga basah-basah bisa mencoba Kaliwatu Rafting. Olahraga arung jeram ini berlokasi di Jalan Raya Pandanrejo Nomor 4, Bumiaji. Sungai Kaliwatu memiliki arus yang relatif deras dengan bebatuan cukup banyak. Dengan jarak tempuh 7 km dan durasi 2 jam, pengunjung akan mengikuti derasnya arus sungai ditemani pemandangan tumbuhan hijau yang menyegarkan mata di kiri kanan.

Kaliwatu Rafting beroperasi mulai pukul 09.00 dengan biaya per orang 125.000 rupiah. Tempat wisata di Kota Batu ini merupakan salah satu destinasi yang masuk program Wonderful Indonesia. Hay/G-1*

Baca Juga: