Napoli belum pernah mengalahkan Barcelona. Masuk fase gugur sekarang ini prestasi terbaik Barca tiga tahun terakhir.

NAPLES - Dua klub raksasa yang sedang limbung akan bentrok di babak 16 besar Liga Champions, saat Napoli menjamu Barcelona di Stadio Maradona dalam laga leg pertama, Kamis (22/2) dini hari WIB. Kedua klub menduduki puncak liga domestik masing-masing musim lalu. Namun kedua klub tidak ada yang tampil mengesankan di babak penyisihan grup.

Napoli yang merupakan perempat finalis tahun lalu, finis sebagai runner-up Grup C Liga Champions musim ini, tertinggal delapan poin di belakang Real Madrid. Meskipun demikian, tiga kemenangan dari empat pertandingan lainnya melawan Braga dan Union Berlin, terbukti cukup untuk membuat Napoli lolos ke babak sistem gugur.

Klub Serie A tersebut akan berusaha mengalahkan Barcelona untuk pertama kalinya, setelah gagal melakukannya dalam tiga pertemuan sebelumnya dalam lima musim terakhir. Meskipun Walter Mazzarri kembali melatih bulan November, Partenopei (julukan Napoli) tetap berada dalam bahaya kehilangan tempat di kompetisi Eropa musim depan.

Saat merebut Scudetto musim 2022-2023, Napoli telah mengumpulkan 65 poin, 19 poin lebih banyak dari tim asuhan Mazzarri sebelum pemecatannya awal pekan ini. Mazzarri mendampingi skuad Napoli dalam pertandingan terakhirnya dua hari sebelumnya.

Pelatih asal Slovakia Francesco Calzona kemudian ditunjuk menggantikannya dengan kontrak jangka pendek hingga Juni. Calzona menjadi pelatih kepala ketiga Napoli musim ini. Gol penyama kedudukan di menit-menit akhir dari Cyril Ngonge yang membuat Napoli berhasil imbang melawan Genoa. Hasil itu cukup untuk menjaga Napoli tetap berada di urutan kesembilan klasemen.

Sebagai hiburan, hasil imbang itu mempertahankan catatan tak terkalahkan Partenopei di kandang sendiri. Napoli tidak pernah kalah dalam lima pertandingan liga terakhir di Stadio Maradona. Selain itu, takluk dari Real Madrid awal musim ini menjadi satu-satunya kekalahan Napoli dalam 16 laga kandang Liga Champions. Dia menang 10 kali.

Namun, Napoli belum pernah mengalahkan Barcelona. Klub Catalan itu juga menang 4-2 dalam 'derby Maradona' terbaru yang terjadidi babak playoff Liga Europa musim 2021-2022. Kembali ke fase eliminasi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, Barcelona finis pertama di Grup H.

Dia mengungguli Porto dalam catatan head-to-head setelah keduanya membukukan 12 poin dari enam pertandingan.Barcelona mengalahkan Antwerpen dengan skor 5-0 diikuti kemenangan atas Porto dan Shakhtar Donetsk. Namun, Barca kemudian kalah dua kali dari tiga pertandingan berikutnya.

Ketidakkonsistenan seperti ini telah menjadi ciri klub Catalan tersebut. Barcelona tidak hanya tertinggal dalam perebutan gelar La Liga tetapi juga tersingkir dari Copa del Rey. Pelatih Barcelona Xavi telah mengumumkan akan hengkang akhir musim.

Usai meraih gelar La Liga tahun lalu, tim peringkat tiga klasemen ini memiliki pertahanan yang cukup buruk. Meski demikian dia tetap tak terkalahkan di laga tandang La Liga. Barca menang tujuh kali dan seri lima kali sejauh ini.

Tim asuhan Xavi juga telah mencetak gol setidaknya satu kali dalam 20 pertandingan terakhir. Namun hanya mencatatkan tiga clean sheet dalam kurun waktu itu. Ini salah satu dari beberapa kekhawatiran juara Liga Champions lima kali itu.

Berbeda dengan penampilan tandang di kompetisi domestik, Barcelona akan melawat ke Italia. Barca hanya menang satu dari 10 tandang di babak sistem gugur Liga Champions selama beberapa tahun terakhir.

Peluang Xavi

Xavi Hernandez meninggalkan Barcelona tahun 2015 setelah meraih treble winners. Namun harapannya untuk mengucapkan selamat tinggal kedua dengan kenangan manis sebagai pelatih, pupus.

Peluang nyata terakhir mantan gelandang hebat itu untuk meraih trofi musim ini adalah Liga Champions. Setelah tim asuhannya dikalahkan Real Madrid di final Piala Super Spanyol dan tersingkir dari Copa del Rey, Xavi menyatakan meninggalkan pekerjaannya di akhir musim.

Terpaut delapan poin dari pemimpin klasemen Madrid di La Liga, tampaknya hanya pencapaian di kompetisi Eropa ini yang bisa memberikan kebanggaan bagi Xavi dan Barcelona. Namun langkah Barcelona di kompetisi Eropa dalam beberapa tahun terakhir bukanlah pertanda baik. Dia kalah memalukan dari Roma, Liverpool, dan Bayern Munich masih menjadi kenangan buruk.

Dalam dua musim terakhir Barcelona gagal lolos dari fase grup. Terakhir kali klub Catalan berhasil memenangkan Liga Champions tahun 2015. Xavi yang mengangkat trofi saat itu. Meskipun membawa Barcelona menjadi juara La Liga musim lalu, penampilan yang tidak meyakinkan membuat Xavi mengumumkan kepergiannya. ben/AFP/G-1

Baca Juga: