JAKARTA - Dalam menghadapi pesta demokrasi yang semakin mendekat, doktor Ilmu Komunikasi, Antonius Benny Susetyo, menegaskan bahwa penting bagi semua calon presiden (capres) untuk melakukan pertobatan sosial yang berfokus pada generasi Z. Pemilu bukan hanya tentang pertarungan antar partai politik, tetapi juga tentang meraba kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta berdampak pada masa depan Indonesia.

Benny menekankan bahwa kesiapan rakyat dalam menghadapi pemilu sangatlah penting, dan generasi X dan Z telah matang dalam memilih pemimpin yang mereka yakini. Para calon pemimpin harus merangkul mereka dengan pendekatan yang tepat, mengingat suara generasi X dan Z akan menjadi kunci dalam Pilpres 2024.

Namun, komunikasi yang efektif tidak hanya sekadar mengandalkan strategi, tetapi juga harus menciptakan hubungan yang autentik dengan generasi muda. Benny menjelaskan bahwa generasi X dan Z ingin melihat calon pemimpin sebagai role model yang memiliki rekam jejak bersih, mengakui kegagalan, dan memahami masalah yang mereka hadapi.

Dalam konteks ini, pertobatan sosial menjadi penting. Pertobatan sosial bukanlah kepura-puraan, melainkan kesadaran yang tulus untuk memahami dan melayani generasi muda. Para calon presiden perlu merangkul pandangan dan kebutuhan generasi Z dengan pendekatan yang menyentuh hati dan autentik.

Benny menggambarkan generasi muda sebagai busur panah yang mampu mencapai titik harapan. Oleh karena itu, mengendalikan mereka memerlukan pendekatan yang lebih dalam dan personal, bukan sekadar taktik permukaan.

Jika calon presiden dapat memahami dan menerapkan pertobatan sosial ini, maka mereka akan mampu membentuk hubungan yang kuat dan mendapatkan dukungan yang tulus dari generasi Z. Dengan demikian, pesta demokrasi akan menjadi wadah untuk mengembangkan visi autentik dan memberikan harapan baru bagi generasi muda Indonesia.

Baca Juga: