Setelah menyingkirkan Ajax Amsterdam, Benfica percaya diri dapat memberikan kejutan saat menjamu favorit juara Liverpool.

LISBOA - Benfica menghadapi tugas berat di perempat final Liga Champions, Rabu (6/4) dini hari WIB. Namun, mereka dalam kepercayaan diri tinggi setelah menyingkirkan Barcelona dan Ajax, ada keyakinan mereka dapat membuat kejutan lain saat melawan Liverpool.

Banyak yang memprediksi Benfica sebagai lawan yang paling mudah ditaklukkan saat pengundian dilakukan di Nyon bulan lalu. Melaju ke babak delapan besar merupakan langkah terjauh yang dicapai klub Portugal di Liga Champions dalam enam tahun terakhir.

Terakhir kali Benfica mencapai semifinal, mereka melaju ke final pada 1990. Saat itu Benfica yang dilatih oleh Sven-Goran Eriksson kalah 0-1 dari AC Milan dan gagal merebut trofi Eropa untuk kali ketiga.

Itu adalah terakhir kalinya Benfica benar-benar menjadi bagian dari klub elit Eropa. Akan sangat mengejutkan jika mereka mengalahkan Liverpool yang merupakan favorit juara bersama dengan Manchester City.

Penampilan impresif Benfica di Liga Champions telah menampik musim yang penuh gejolak di kompetisi domestik bagi klub yang berpisah dengan Jorge Jesus sebagai pelatih pada Desember menyusul kekalahan 3-0 dari Porto. Benfica hanya meraih tujuh kemenangan dari 15 pertandingan pertama mereka musim ini.

Namun, penampilan mereka tidak jauh lebih baik di bawah pelatih sementara Nelson Verissimo, yang memulai dengan hanya dua kemenangan dari tujuh pertandingan pertamanya. Sementara kekalahan 3-2 dari Braga pada hari Jumat membuat tim itu duduk di urutan ketiga klasemen Liga Primeira, terpaut 12 poin dari pemimpin Porto dan enam poin di belakang Sporting Lisbon. Tempat ketiga di Portugal hanya cukup untuk berada di posisi kualifikasi Liga Champions.

"Kami tahu ini Liverpool, tapi kami harus berjuang, kami bisa bermain lebih baik," ujar Verissimo.

Performa yang lebih baik di kompetisi Eropa telah membuat musim Benfica tetap hidup. Kemenangan agregat 3-2 atas Ajax di babak 16 besar sebagai sambutan yang mengejutkan.

Mereka tertinggal oleh Ajax di Lisbon, tetapi berhasil mengklaim hasil imbang 2-2, sebelum meraih kemenangan 1-0 di Amsterdam untuk lolos.

Darwin Nunez menyundul gol penentu kemenangan di Johan Cruyff Arena. Pemain asal Uruguay itu akan diwaspadai Liverpool mengingat dia dilaporkan memiliki banyak pengagum di Liga Inggris.

Pemain berusia 22 tahun itu mencetak 27 gol dalam 34 pertandingan musim ini, termasuk dua gol dalam kemenangan 3-0 Benfica atas Barcelona di babak penyisihan grup pada September.

Jan Vertonghen dan Nicolas Otamendi juga akan menjadi wajah yang familiar. Mantan bek Tottenham dan Manchester City mengambil tempat mereka di jantung pertahanan Benfica.

Mantan pemain Spurs lainnya, Adel Taarabt, kini bermain di lini tengah. Rafa Silva, dengan 15 assistnya di liga, adalah sumber kreativitas tim.

Klopp Waspada

"Orang-orang sudah menempatkan kami di semifinal Liga Champions, saya tidak melihatnya seperti itu," ujar pelatih Liverpool Jurgen Klopp, Sabtu. "Benfica bisa menjadi sangat kuat jika kami membiarkan mereka," sambungnya.

Enam belas tahun lalu, Benfica mengalahkan Liverpool 0-2 di Anfield untuk memastikan kemenangan agregat 3-0 dan mencapai perempat final.

Simao Sabrosa, sekarang direktur hubungan internasional Benfica, melepaskan tembakan melewati Pepe Reina untuk mencetak gol kedua dan membuat Liverpool tersingkir. ben/AFP/S-2

Perkiraan Formasi

Benfica4-4-2

Vlachodimos

Gilberto, Otamendi, Vertonghen, Grimaldo

Silva, Mario, Weigl, Everton

Nunez, Yaremchuk

Liverpool 4-3-3

Alisson

Alexander-Arnold, Matip, Van Dijk, Robertson

Henderson, Fabinho, Thiago

Jota, Mane, Diaz

Baca Juga: