PARIS - Striker Benfica, Goncalo Ramos, memiliki tanggung jawab besar untuk membawa timnya mengalahkan Inter Milan dan lolos ke semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 1990. Ramos semakin terbiasa dengan tekanan setelah Piala Dunia Qatar 2022 bulan Desember lalu. Dia dipilih untuk menjadi starter untuk Portugal di depan Cristiano Ronaldo di laga babak 16 besar melawan Swiss.

Ramos mencetak hattrick saat negaranya mengalahkan Swiss 6-1. Torehan itu membuatnya menjadi perhatian setelah melakukan debut internasional hanya beberapa pekan sebelumnya, dalam pertandingan persahabatan.

Bulan Maret lalu, striker itu tampil memukau dalam laga melawan Club Brugge di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Dia mencetak dua gol dalam kemenangan 5-1 untuk membawa Benfica ke perempat final untuk musim kedua berturut-turut.

Kunjungan Inter ke Lisbon, Rabu (12/4), adalah kesempatan bagi Ramos untuk menempatkan dirinya di etalase bursa transfer seperti yang telah dilakukan oleh banyak talenta muda Benfica lainnya selama bertahun-tahun. Pemain terbaru adalah gelandang Enzo Fernandez.

Dia bergabung dengan Chelsea, Januari lalu, setelah memenangkan Piala Dunia bersama Argentina, mengikuti pemain, seperti Joao Felix, Ruben Dias, dan Ederson. Perkembangan Ramos menjadi langkah maju bagi Benfica setelah Liverpool merekrut Darwin Nunez di bursa transfer musim panas lalu, meninggalkan kekosongan di lini depan.

Ramos yang kini berusia 21 tahun itu menjadi titik fokus serangan Benfica, setelah memainkan peran pendukung untuk Nunez dan pemain lainnya sejak melakoni debutnya tahun 2020. Ramos datang dari akademi Seixal yang dikagumi Benfica setelah bergabung dengan klub di usia 12 tahun, dan hampir satu dekade kemudian banyak klub raksasa Eropa mengincarnya.

Penyerang itu telah dikaitkan dengan Real Madrid, Manchester United, dan Chelsea akhir-akhir ini, sementara Patrick Kluivert merekomendasikan mantan timnya Barcelona untuk mengontraknya. ben/AFP/G-1

Baca Juga: