JAKARTA - Pembangunan konstruksi Bendungan Sindang Heula telah tuntas dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pekan lalu. Dengan mulai berfungsinya bendungan yang terletak di Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten diharapkan bisa meningkatkan asupan air baku dan produktivitas petani.

Direktur Utama PT PP sebagai kontraktor, Novel Arsyad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (7/3) mengatakan perseroan bersama PT Hutama Karya (Persero) yang tergabung dalam konsorsium dipercaya Kementerian PUPR mengerjakan proyek tersebut.

Bendungan dengan nilai kontrak sebesar 427 miliar rupiah itu dikerjakan dengan masa pelaksanaan selama 38 bulan secara multiyears yang dimulai sejak tahun 2015 dan memiliki masa pemeliharaan selama 12 bulan dengan dana dari APBN.

"Pekerjaan konstruksi antara lain pembangunan main dam, saddle dam, jalan akses, jembatan pelayanan, akses operasional dan pemeliharaan, spillway, serta akses mercu spillway," kata Novel.

Presiden Jokowi sendiri saat peresmian berharap bendungan tersebut memberikan nilai tambah yang besar bagi para petani di Banten dalam menjamin ketersediaan air yang cukup sehingga semakin produktif dan bisa menjaga ketahanan pangan.

"Bendungan tersebut dapat memberikan manfaat irigasi terhadap 1.280 hektare sawah yang terdapat di Serang. Tidak hanya itu, bendungan Sindang Heula ini juga akan menyediakan kebutuhan air baku bagi daerah industri yang sedang berkembang di beberapa Kota dan Kabupaten di Provinsi Banten dimana bendungan ini mampu menyediakan kebutuhan air baku hingga 0,80 meter kubik per detik," kata Presiden.

Bendungan juga bermanfaat bagi pengendalian banjir dan juga berfungsi sebagai pembangkit listrik. Selain itu, dapat memberikan nilai tambah sebagai kawasan wisata air yang dapat dinikmati oleh para wisatawan lokal terutama masyarakat yang tinggal di sekitar bendungan.

"Perseroan bangga dapat menyelesaikan pembangunan proyek bendungan tersebut tepat waktu," tambah Novel.

Baca Juga: