Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di IKN Nusantara sudah hampir selesai dan dapat mulai beroperasi sesuai jadwal.

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan Bendungan Sepaku Semoi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dapat mulai beroperasi sesuai jadwal. Perkembangan terbaru, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi sudah hampir selesai.

"Kita terus bekerja secara optimal dan mudah-mudahan (bendungan) dapat mulai beroperasi sesuai jadwal," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, di Gedung DPR Jakarta, Selasa (12/9).

Seperti dikutip dari Antara, Zainal mengatakan penyelesaian pembangunan Bendungan Sepaku Semoi hampir selesai. "Penyelesaian Bendungan Sepaku Semoi sudah tinggal sedikit," katanya.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi per 17 Agustus 2023 telah mencapai 93,70 persen.

Sedangkan terkait kapan Bendungan Sepaku Semoi di IKN Nusantara diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Zainal mengatakan hal tersebut menyesuaikan dengan jadwal kegiatan Presiden Jokowi.

Sebagai informasi, Bendungan Sepaku Semoi ditargetkan memasuki tahap pengisian air perdana atau impounding pada akhir tahun 2023. Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi bertujuan mencukupi kebutuhan air baku di kawasan IKN Nusantara.

Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter per detik, sebanyak 2.000 liter per detik untuk IKN Nusantara dan sisanya 500 liter per detik untuk Balikpapan.

Adapun pekerjaan meliputi tubuh bendung (main dam), dinding bendung, feeder canal, kantong lumpur, dinding hilir dan hulu, pekerjaan apron, kolam olak, serta pekerjaan building information modelling (IBM).

Pengendali Banjir

Bendungan Sepaku Semoi juga dibangun dalam rangka untuk berperan sebagai pengendali banjir di IKN Nusantara. Bendungan pertama di IKN Nusantara tersebut juga dapat dilengkapi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung berkapasitas 100 megawatt (MW) untuk menghasilkan energi baru terbarukan.

Dengan demikian, Bendungan Sepaku Semoi di IKN dapat berperan untuk mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan seperti PLTS terapung.

Sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengundang Tiongkok untuk berinvestasi dalam proyek infrastruktur perairan di Indonesia maupun dalam pembangunan IKN. "Ada beberapa sudah jalan seperti Pelosika dam, sudah ada beberapa kerja sama yang telah kita lakukan," kata Basuki.

Basuki hadir dalam World Water Congress ke-18 di Beijing, Tiongkok, untuk mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 tahun 2024 sekaligus mencari kemungkinan kerja sama infrastrukturi antara Indonesia dan Tiongkok.

Untuk IKN, Basuki menyebut pemerintah akan terus menjaring investasi termasuk dari negara-negara Asia. "Saya kira kita akan kerja sama, terus digalang, terus dengan Tiongkok, Jepang, Korea. Di IKN Korea memberikan hibah, kemudian mensupervisi desain untuk limbah juga. Jadi Korea, Jepang, Tiongkok, Belanda sudah mulai," ungkap Basuki.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra Saleh Atmawidjaja, mengatakan salah satu misi delegasi Indonesia di World Water Congress ke-18 untuk mendorong kerja sama infrastruktur dengan Tiongkok.

"Misi kedua secara spesifik menggalang bilateral dengan Tiongkok, karena Menteri PUPR tadi bilang ada beberapa bendungan yang dalam kerja sama, kita sedang jajaki," kata Endra.

Baca Juga: