YOGYAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa berbagai kampus di Daerah Istimewa Yogyakarta yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi akan menggelar Mimbar Demokrasi pada hari Kamis 23 November 2023 pukul 14.00 - 17.30 di kompleks Kampus Institut Seni Indonesia ISI Sewon Bantul Yogyakarta. Mimbar Demokrasi mengangkat tajuk "Mahasiswa Bersama Rakyat Tolak Politik Dinasti & Pelanggar HAM."
Menurut ketua Badan Eksekutif Mahasiswa ISI Arya Dewi Prayitno, Mimbar Demokrasi digelar sebagai wujud keprihatinan kalangan mahasiswa atas kondisi bangsa hari ini. Dimana banyak terjadi preseden demokrasi mulai dari tidak independennya institusi penegak hukum dalam hal ini putusan Mahkamah Konstitusi yang sarat dengan rekayasa penguasa untuk memuluskan kepentingan politik dinasti.
"Mestinya MK sebagai wasit penjaga konstitusi bisa netral dan mengambil jarak dengan kepentingan politik di proses pemilu yang tengah bergulir. Bukan sebaliknya justru menjadi tukang legalisir agenda politik penguasa," tukas Arya dalam rilis pers yang diterima redaksi Rabu (22/11).
Preseden kedua adalah kegagalan pemerintahan Jokowi menuntaskan pengusutan pelanggaran HAM berat. Menurutnya Kepala Negara telah menetapkan terdapat 12 kasus pelanggaran HAM berat. Tiga diantaranya adapah kasus penghilangan orang secara paksa 1997 - 1998, kerusuhan Mei 1998 dan peristiwa Trisakti serta Semanggi 1998-1999. Kasus-kasus ini masih jalan di tempat. Padahal rekomendasi dari Tim Pencari Fakta Komnas HAM sudah jelas menyebut dalang penculikan aktivis. Pun Dewan Kehormatan Muliter yang dipimpin Jendral Wiranto kala itu telah melakukan pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) kepada Prabowo Subianto.
"Namun janji Jokowi tinggal janji. Hingga di ujung kekuasaannya saat ini tak ada sedikitpun political will untuk menuntaskan agenda pelanggaran HAM berat ini," tandas Arya.
Ketua Aliansi Jaga Demokrasi Muhammad Suhud menjelaskan acara Mimbar Demokrasi diharapkan dapat semakin menyuarakan ketidakadilan yang masih terjadi di negeri ini. Acara akan diisi dengan performance art, orasi-orasi mahasiswa dan tokoh-tokoh akrivis, seniman, budayawan, perwakilan petani, buruh, pedagang kecil serta doa lintas agama dan pertunjukan musik group Metfora.
Muhammad Suhud mengundang mahasiswa dan masyarakat hadir di acara Mimbar Demokrasi. Bagi yang hadir mohon tidak mengenakan simbol-simbol partai politik maupun pasangan capres cawapres yang tengah berkontestasi.
Sebagai pendahuluan pada hari ini Rabu (22/11) mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi melakulan aksi bagi-bagi selebaran dan stiker serentak di 35 kampus Yogyakarta. Stikernya bertuliskan "Perlawanan Terhadap Matinya Demokrasi."