Pandemi yang sudah menghantui dunia selama satu tahun lebih memberikan dampak besar terhadap beberapa sektor seperti perekonomian, pariwisata, perdagangan dan lainnya.

Kewajiban yang mengharuskan kita untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan tentu harus dipatuhi.

Namun, dilansir dari unggahan instagram @viceind, menjelaskan bahwa pemerintah Belanda melakukan eksperimen tersendiri. Pemerintah Belanda menggelar sebuah festival 'Fieldlab' di kota Amsterdam akhir pekan lalu.

Sebanyak 1.500 sukarelawan diperbolehkan untuk minum, pesta, dan dansa seolah tidak ada pandemi. Namun tentu saja, semua sukarelawan harus mengikuti tes ekstra. Hanya mereka yang memiliki hasil tes Covid negatif yang diperbolehkan masuk ke area festival. Setelah hasil tes dimasukkan ke aplikasi CoronaCheck, pengunjung festival dibagi ke tiga kelompok dan dilengkapi dengan perangkat yang memantau pergerakan dan momen kontak mereka.

Eksperimen ini bertujuan untuk mengamati kemungkinan digelarnya kembali pertemuan sosial skala besar, tanpa resiko kenaikan penularan virus Covid-19.

Tambahan lainnya, dikutip dari nltimes.nl, lebih dari 6.200 orang berpartisipasi dalam enam fieldlabs sebelumnya. Empat puluh satu dari mereka dinyatakan positif tanpa gejala sebelumnya, yang artinya mereka telah tertular virus corona tetapi tidak menunjukkan gejala. Mereka tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.

Setelah itu, lima orang kembali dinyatakan positif. Menurut ahli mikrobiologi, Andreas Voss, peneliti utama program Fieldlab, sulit memastikan apakah kelima orang itu terkontaminasi selama acara di lapangan atau bukan. Menurutnya, ada kemungkinan lain peserta tertular di rumah, misal oleh teman serumahnya.

Menurut Voss, dengan melakukan pre-testing di musim panas, menyelenggarakan konser, teater, dan kunjungan bioskop dam jumlah tertentu mungkin bisa dilakukan. "Jika jumlahnya turun lagi dan ancaman gelombang ketiga berkurang, maka ini pasti bisa dilakukan dengan aman."

Namun Voss lebih skeptis terkait festival. Menurutnya, festival lebih beresiko karena banyaknya pergerakan dan momen kontak. Lagi pula, lebih banyak momen kontak berarti peluang terkontaminasi menjadi lebih besar.

Untuk eksperimen fieldlab sebelumnya sudah dilakukan melalui konser di Ziggo Dome, pertunjukan teater oleg Guido Weijers, konferensi, maupun pertandingan sepak bola. Para peneliti berharap dapat mempublikasikan hasilnya dalam tiga minggu.

Baca Juga: