Upaya peningkatan telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu dengan mengubah pola pelaksanaan program melalui akselerasi agar tidak menumpuk di akhir tahun.

BEKASI - Peningkatan akuntabilitas kinerja menjadi fokus Bekasi. Salah satunya, melalui percepatan pembangunan dan ketepatan program pemberdayaan masyarakat. Ini akan menjadi instrumen nyata peningkatan kinerja Pemerintah Kabupaten Bekasi. Penekanan ini disampaikan penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Sabtu (20/5).

Dia menegaskan akuntabilitas seluruh program akan ditingkatkan sehingga yang telah dikerjakan dapat dipertanggungjawabkan. "Komitmen kami jelas bagaimana Kabupaten Bekasi lebih berkembang dan menjadi salah satu daerah terdepan. Untuk itu, peningkatan kinerja terus dilakukan. Seluruh programnya pun harus akuntabel," kata Dani.

Komitmen ini sekaligus menindaklanjuti rekomendasi terkait pemeriksaan atas laporan keuangan yang dilakukan Badan Pemeriksaan Keuangan. Kendati meraih opini wajar dengan pengecualian, skor laporan keuangan Pemkab Bekasi justru meningkat.

Memang setelah rangkaian hasil baik WTP, kini harus meningkatkan kinerja agar WTP tersebut bisa diraih. Secara skor sebenarnya Bekasi meraih hasil baik dari skornya 60-an, kini sudah 78, nyaris 80. Maka, saatnya kinerja itu terus ditingkatkan.

Dani mengaku upaya peningkatan kinerja dan akuntabilitas sebenarnya telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Salah satunya dengan mengubah pola pelaksanaan program melalui akselerasi dari semula menumpuk di akhir tahun. "Jadi, sebelumnya banyak pembangunan justru baru dikerjakan akhir tahun, sekarang dipercepat," katanya.

Sekarang sedikitnya 20 persen anggaran telah terserap pada triwulan satu. Kemudian, jelang akhir triwulan kedua, penyerapan anggaran harus sudah meningkat menjadi 50 persen. Dani menegaskan progres pembangunan dibahas secara rutin setiap pekan dengan koordinasi dan evaluasi kinerja seluruh kepala organisasi perangkat daerah.

"Kemarin 20 persen sudah terserap. Nanti akhir triwulan kedua harus 50 persen. Akhir tahun tinggal peningkatan mutu," ucapnya. Tidak sebatas penyerapan anggaran, namun hasil akhir dari pembangunan pun menjadi perhatian. Dani menegaskan Pemkab Bekasi tidak sebatas memenuhi target, namun harus melampauinya.

Dia memberi contoh soal pemberdayaan penduduk atau pelatihan dengan anggaran 20 juta rupiah untuk 10 orang. Nyatanya, bisa lebih dari 10 orang. Itu bagus. Ini yang disebut efisiensi. Lalu, contoh lain anggaran pembangunan jalan untuk satu kilometer, ternyata bisa lebih dari satu kilometer, kan bagus. "Efisiensi ini terus kami terapkan," tandas Dani.

Kapala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bekasi, Hudaya mengatakan kinerja keuangan Pemkab Bekasi berdasarkan hasil audit BPK mengalami beberapa peningkatan, di antaranya realisasi belanja yang meningkat dan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) yang menurun signifikan.

Baca Juga: