Perfilman salah satu dari 16 sektor ekonomi kreatif yang berpotensi besar meningkatkan ekonomi daerah dan nasional.

JAKARTA - Untuk mempromosikan sektor pariwisata daerah dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi memproduksi film Dewa-dewi."Kami ingin mengenalkan wisata kepada masyarakat luas dengan membuat film panjang agar destinasi bisa dikenal sampai mancanegara," kata Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Yudia Yuswandi di Cikarang, Senin (30/10).

Dia mengatakan, perfilman merupakan salah satu dari 16 sektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar dalam pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Yudia mengaku optimistis melalui pembuatan film, sektor pariwisata Kabupaten Bekasi bisa semakin terangkat dan lebih dikenal luas, termasuk wisatawan luar daerah hingga mancanegara.

"Saya yakin film ini bisa menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat," katanya. Produser Film, Aditia Gumai, mengatakan film Dewa-dewi memuat sebuah cerita fiksi. Di dalamnya terdapat promosi wisata industri, destinasi, serta produk UMKM Kabupaten Bekasi.

"Ini tugas dari Bupati Bekasi. Kami diminta membuat film yang mempromosikan pariwisata alam dan wisata industri," katanya. Aditia mengaku melalui film, potensi sektor pariwisata Kabupaten Bekasi bisa lebih terekspos secara luas.

"Dengan durasi 80 menit, layar lebar ini tidak bisa dirangkum pendek, tapi paling tidak sudah ada gambaran potensi-potensi Kabupaten Bekasi yang dapat dikembangkan," ucapnya. Lebih jauh Aditia menjelaskan,film Dewa-dewi menceritakan remaja bernama Dewa dan Dewi yang menjadi seorang entertainer dan entrepreneur.

Gangguan Jiwa

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, menyebutkan fasilitas kesehatan Puskesmas telah menyediakan layanan konsultasi khusus bagi pasien berstatus calon legislatif (caleg) yang mengalami depresi maupun gangguan kejiwaan. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Supriadinata, mengatakan, layanan konsultasi khusus ini sebagai upaya antisipasi kasus gangguan kejiwaan yang dimungkinkan dialami calon anggota legislatif gagal dalam kontestasi pemilihan umum mendatang.

"Itu sudah masuk standar pelayanan minimal fasilitas kesehatan, pelayanan untuk orang dengan gangguan jiwa. Di Puskesmas sudah disiapkan obat, tenaga medis, dan dokter terlatih," jelasnya. Dia memastikan seluruh pusat kesehatan masyarakat Bekasi sudah siap memberi layanan konsultasi caleg gagal.

Dia juga menyediakan layanan rujukan apabila gangguan kejiwaan yang dialami caleg tersebut tidak mampu dituntaskan Puskesmas. Rujukan diberikan secara berjenjang tergantung pada tingkat sakit pasien. Rujukan bisa mulai dari rumah sakit terdekat hingga ke RSUD Kabupaten Bekasi. "Di RSUD telah disediakan dua dokter spesialis kejiwaan," tutur Supriadinata.

Tapi kalau memang ada caleg harus dirawat, sudah disiapkan rujukan lanjutan ke rumah sakit di Grogol atau Bogor. Di dua tempat tersebut ada ruang khusus pasien gangguan kejiwaan.

Baca Juga: