Penyerapan anggaran pembangunan masih rendah secara administrasi karena sejumlah infrastruktur fisik sedang dalam masa pengerjaan.

BEKASI - Pembangunan infrastruktur Bekasi akan dipercepat dalam rangka mengejar serapan anggaran. Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, mengatakan penyerapan anggaran secara administrasi memang masih rendah.

Namun, secara fisik pelaksanaan pembangunan sudah mencapai 80 persen dari total anggaran senilai 577 miliar. "Percepatan pembangunan merupakan komitmen pemerintah daerah untuk melahirkan infrastruktur yang laik bagi masyarakat Kabupaten Bekasi," katanya, Sabtu.

Henri menjelaskan penyerapan anggaran pembangunan yang masih rendah secara administrasi karena sejumlah infrastruktur fisik sedang dalam masa pengerjaan. Saat ini ada proyek yang baru mulai dilaksanakan. Makanya, kalau dilihat dari sisi penyerapan memang masih rendah. "Nanti akan maksimal pada akhir tahun," janji Henri.

Sejumlah kegiatan yang sedang dilaksanakan dengan anggaran tersebut antara lain pengerasan dan pembangunan jalan, perbaikan jembatan, pembuatan drainase, serta normalisasi saluran. Ada beberapa fokus dalam pembangunan. Ini untuk mendukung ekonomi masyarakat. Juga ada pembangunan infrastruktur untuk mencegah bencana alam.

Menurut Henri, dengan anggaran senilai 577 miliar, tahun ini belum mampu merealisasikan seluruh pekerjaan konstruksi fisik. Maka, masih terdapat sejumlah infrastruktur yang belum dibangun. Pembangunan dilakukan secara bertahap. Sebab kemampuan keuangan daerah memang terbatas.

"Salah satunya saat ini kami membangun secara bertahap dua jalur Ruas Jalan Inspeksi Kalimalang," ujarnya.

Apresiasi Festival

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi mengapresiasi kegiatan festival kolaborasi kebudayaan Jepang-Indonesia bertajuk "Deltamas Matsuri." Festival ini sebagai penambah khasanah budaya dan edukasi generasi muda.

Bupati Bekasi, Dani Ramdan, saat membuka festival menuturkan,atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bekasi sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Dani mengatakan, Kabupaten Bekasi sudah menjadi kota internasional. Hampir 24 bangsa dari berbagai belahan dunia tinggal di Bekasi.

Dia berharap komunitas lain di Kabupaten Bekasi seperti Korea, Tiongkok, Amerika, serta negara-negara Eropa juga dapat menggelar acara seperti ini. Tujuannya untuk memperkaya pengetahuan masyarakat mengenai budaya asing.

Menurut dia, melalui kegiatan budaya ini, masyarakat bisa mengenal kultur, karakter, kepribadian, nilai-nilai, serta etos kerja sebuah bangsa. "Jepang sangat dikenal dengan etos kerja yang tinggi. Ini sangat baik ditiru masyarakat kita," ucapnya.

Di sisi lain, Bangsa Indonesia memiliki ciri khas sopan santun sebagai bagian dari falsafah Pancasila. Ini juga sangat baik untuk dikenalkan kepada bangsa-bangsa lain, termasuk Jepang.

Baca Juga: