Bekasi Minimalkan Pengikisan Pantai

BEKASI - Untuk menyelamatkan wilayah pesisir yang menjaditempat permukiman masyarakat, pemerintah Kabupaten Bekasi terus berupaya meminimalkan pengikisan garis pantai dari gerusan air laut atau abrasi. Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, melakukan berbagai upaya.

"Salah satunya dengan menanam mangrove secara berkala hingga rencana penataan ruang sebagai langkah jangka panjang," katanya, Senin (26/6). Dalam menanam mangrove, Pemkab Bekasi bersama TNI AD baru-baru ini menanam lima ribu mangrove. Kemudian, dengan TNI AL, hampir setiap bulan, juga menggandeng aktivis lingkungan, serta program CSR.

Menurut dia, penanaman bibit pohon bakau memang harus terus-menerus dilanjutkan dengan upaya konservasi secara optimal. Pemkab juga mematangkan persoalan tata ruang khususnya di wilayah pesisir yang berbatasan langsung dengan perairan terbuka.

Ia menilai permasalahan di Muaragembong itu juga terkait status lahan karena tanah negara dan tanah milik masyarakat. Namun saat ini, Pemkab Bekasi melalui program kehutanan sosial, tengah melakukan proses pendataan tanah milik pemerintah daerah, pusat, dan permukiman warga.

"Karena problemnya selalu tarik-menarik terkait status lahan antara tanah negara dan permukiman warga. Nah, sekarang sedang diproses tanah-tanah yang memang atau dimanfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat," ucapnya.

Pemerintah daerah juga tengah berupaya mendata permukiman warga yang terdampak abrasi. Kemudian mengupayakan agar mereka dapat dikumpulkan menjadi satu, bukan direlokasi. "Kalau warga tetap tinggal di situ, akan dikumpulkan di satu tempat," katanya.

Baca Juga: