BEKASI - Beberapa waktu lalu, Pemprov Jabar menetapkan agar Kabupaten Bekasi mampu mengejar target investasi baik dari dalam maupun luar negeri setidaknya 50 triliun. "Kabupaten Bekasi masih menjadi penyumbang investasi tertinggi Jawa Barat hingga September dengan realisasi 41,58 triliun rupiah," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi, Suhup.

"Kita masih jadi nomor satu investasi Jabar, unggul jauh dari Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bogor di urutan kedua dan ketiga," katanya di Cikarang, Rabu (1/11). Suhup mengaku optimistis target investasi 50 triliun itu mampu dicapai sisa waktu tiga bulan terakhir terhitung Oktober-Desember.

Suhup mengatakan rasa percaya diri ini bukan tanpa sebab karena pemerintah daerah terus menjaga iklim investasi tetap kondusif. Ini akan menarik minat penanam modal yang ingin berinvestasi di Kabupaten Bekasi. Selain itu, upaya pendataan investasi yang masuk ke Kabupaten Bekasi juga dilakukan secara kontinyu oleh pengelola kawasan industri.

"Kita optimistis target ini bisa tercapai karena sampai sekarang minat investor untuk menanamkan modal di Kabupaten Bekasi masih tinggi," ucapnya. Menurut Suhup, penanaman modal asing (PMA) masih menjadi penyumbang investasi tertinggi. Mengacu data realisasi hingga September, PMA sudah mencapai 27,1 triliun. Sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMN) 'baru' mencapai 14,4 triliun.

Investor dari Jepang menjadi penyumbang terbesar dengan nilai 10,2 triliun. Selanjutnya, Singapura 4,7 triliun, Tiongkok 3,9 triliun, dan Korea Selatan 2,2 triliun. Ant/G-1

Baca Juga: