Program untuk menjangkau pemohon dokumen administrasi kependudukan yang bertempat tinggal jauh dari kantor pemda.

BEKASI - Dalam rangka menjangkau masyarakat kategori pekerja, maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi membuka layanan "Sabtu Minggu Siap Melayani (sami-sami).

"Program Sami-sami berupa pelayanan administrasi kependudukan serta catatan sipil bagi pekerja," kata Kepala Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Carwinda, di Cikarang. Dia menjelaskan, program pelayanan Sami-sami ini dibuka melalui skema jemput bola.

Petugas berkeliling ke berbagai titik kumpul masyarakat saat akhir pekan. Tujuannya, melayani warga yang kesulitan mengambil cuti kerja. "Kenapa kami mengeluarkan program ini karena sebagian besar masyarakat Kabupaten Bekasi pekerja. Kami dengar, mereka sulit ambil cuti," katanya.

Carwinda berharap pelaksanaan program ini mampu menambah jumlah masyarakat yang tercatat secara resmi dalam dokumen kependudukan pemerintah. Dengan begitu, mereka lebih mudah mengakses segala fasilitas serta kebijakan negara.

Disdukcapil Kabupaten Bekasi juga telah menyiapkan program "Sisir Desa Pilihan" (Sidepi). Program ini untuk menjangkau pemohon dokumen administrasi kependudukan yang bertempat tinggal jauh dari kantor pusat pemerintahan daerah.

"Jadi, ada juga layanan Sisir Desa Pilihan. Kami sadar, dari tempat tinggal penduduk mungkin ke kecamatan, jauh. Maka, kami minta camat untuk menyisir desa yang terkendala jarak," katanya.

Carwinda juga berharap melalui pelayanan ini masyarakat bisa mendapatkan akses mengurus dokumen administrasi kependudukan dengan mudah. Jarak menjadi terpangkas.

Tanah Bergerak

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, terus menangani bencana tanah bergerak yang mengakibatkan longsor susulan di Kampung Legok Cariu, Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu.

"Kami berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga, aparatur kecamatan, serta pengelola kawasan Deltamas. Kami langsung melakukan langkah darurat penanganan longsor tersebut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis.

Dia mengatakan, musibah longsor akibat tanah bergerak telah menyebabkan banyak bangunan rusak berat, saluran pipa PDAM terputus, dan aliran listrik terganggu. Tak hanya itu, musibah longsor susulan juga mengakibatkan jalan ambles. Ini lalu memutus akses jalan kabupaten di ruas antara Kecamatan Cikarang Pusat menuju Bojongmangu.

"Langkah pertama kita prioritaskan dari Bina Marga untuk penanganan ambles jalan. Sementara ditimbun dan dipasang penahan darurat. Pekerjaan ini dibantu Deltamas. Langkah tersebut diambil agar kendaraan bisa kembali melintas," jelas Muchlis.

Lebih jauh Muchlis memastikan bantuan bagi warga terdampak longsor berupa bahan makanan instan serta perlengkapan kedaruratan seperti tenda, tikar, dan logistik lain telah diberikan sejak terjadi longsor pertama beberapa waktu lalu.

Bantuan berkelanjutan, terus disalurkan oleh pemerintah daerah kepada warga terdampak. Bantuan tidak hanya untuk jangka pendek, tapi juga jangka panjang. Hal ini termasuk perbaikan maupun relokasi rumah terdampak. "Kita masih menunggu hasil rekomendasi dari Pusat Vulkanologi," tandas Muchlis.

Baca Juga: