JAKARTA - Di mana-mana kenakalan remaja makin meningkat. Ini termasuk tawuran, perundungan, dan kekerasan lain. Untuk mengatasi dan mengantisipasi kenakalan remaja, Polres Metro Bekasi Polres Metro Bekasi berkoordinasi dengan para tokoh pendidikan serta Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi.

Tujuan kita untuk bersama-sama menyusun formula yang efektif dalam menciptakan suasana aman dan tertib di sekolah-sekolah," tutur Wakapolres Metro Bekasi, AKBP Saufi Salamun, Selasa (22/10).

Saufi mengungkapkan, salah satu upayanya, melakukan pemeriksaan sepeda motor dan barang-barang bawaan siswa. Sekolah juga akan memeriksa untuktas dan HP siswa. Dalam pemeriksaan ini, sekolah akan didampingi polisi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Imam Faturochman, mendukung upaya yang diinisiasi kepolisian tersebut. "Kami sangat mendukung. Ini langkah positif dalam menekan angka kenakalan remaja seperti tawuran. Masih banyak pelajar tawuran," jelas Imam.

Lebih jauh Imam menyebutkan dukungannya dengan mengedepankan "Program Bekasi Layak Anak" yang bertujuan menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi generasi muda. Jalinan kerja sama polisi dan pihak-pihak terkait ini muncul dalam rapat koordinasi Kabupaten Bekasi.

Rapat ini menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat sinergi antara kepolisian, sekolah, dan instansi terkait dalam menghadapi kenakalan pelajar. Mereka akan mengedepankan koordinasi yang efektif melalui media komunikasi untuk mempermudah kolaborasi, tanpa terhalang birokrasi.

Kegiatan ini merupakan permintaan Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Twedi Aditya Bennyahdi. Rapat dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Kabakesbangpol, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Ketua MKKS SMA dan SMK Kabupaten Bekasi. Mereka sepakat mendukung inisiatif Wakapolres Metro Bekasi untuk mengatasi kenakalan remaja, terutama tawuran yang semakin meresahkan.

Perangi Kebodohan

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi mengajak segenap santri Bekasi untuk memerangi kebodohan. Mereka juga diajak turut berkontribusi dalam membangun negeri sebagai wujud meneruskan perjuangan pendahulu.

Penjabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, menyatakan, Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober merupakan momentum mengenang dan meneladani para santri yang telah berjuang hingga mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Peran santri era sekarang meneruskan perjuangan para tokoh terdahulu, mengisi kemerdekaan melalui pembangunan sekaligus memerangi kebodohan dengan terus menuntut ilmu," jelasnya.

Informasi terkait pendidikan lainnya, menyangkut guru cabul. Saat ini, kepolisian menerbitkan Daftar Pencarian Orang terhadap guru berinisial D (61) yang bertindak cabul terhadap murid di sekolah daerah Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, menceritakan kronologi kasus tersebut. Anak kelas 3 SD di SD Grogol
Utara saat itu tengah les di ruang kelas. Bocah diraba dan diperlakukan tidak baik oleh guru.

Menurut Nurma, kejadian tersebut pada Kamis (23/2/2023) pagi pukul 08.30 WIB. Usai kejadian, malam menjelang tidur, sang korban menceritakan kepada orang tuanya atas kejadian yang dialami.

Korban menceritakan bahwa pelaku D dikenal sebagai guru yang jahat dan sering nakal di kelasnya. Akhirnya, orangtua memutuskan untuk melaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Kepolisian telah memeriksa tujuh orang terkait kasus tersebut dan memburu pelaku yang sudah menjadi tersangka. wid/Ant/G-1

Baca Juga: