HONG KONG - Tiongkok akan menghadiahkan sepasang panda raksasa kepada Hong Kong saat pusat keuangan itu menandai 27 tahun di bawah kekuasaan Tiongkok, pemimpin kota John Lee mengumumkan pada hari Senin (1/7).

Bekas koloni Inggris tersebut diserahkan kepada Tiongkok pada tahun 1997 berdasarkan model pemerintahan "Satu Negara, Dua Sistem", yang menjamin kebebasan utama dan otonomi tingkat tinggi.

Tanggal 1 Juli pernah menjadi hari demonstrasi masyarakat sipil di Hong Kong, namun pihak berwenang telah menindak tegas aksi protes pro-demokrasi yang besar pada tahun 2019.

Lee mengatakan hadiah itu "sepenuhnya menunjukkan kepedulian dan dukungan (Tiongkok) terhadap kota kami" dan panda akan tiba dalam beberapa bulan.

Ia juga memuji disahkannya undang-undang keamanan dalam negeri yang dikenal sebagai Pasal 23 pada bulan Maret, yang berlaku berdampingan dengan undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing pada tahun 2020.

Langkah tersebut memenuhi "tanggung jawab konstitusional dan misi bersejarah", kata Lee dalam pidatonya.

Lee menambahkan bahwa kebijakannya telah menghasilkan "peningkatan substansial dalam jumlah transaksi properti yang tercatat dan pasar properti yang stabil".

PDB Hong Kong diperkirakan tumbuh antara 2,5 dan 3,5 persen tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 3,3 persen tahun lalu, kata Lee.

Lebih dari 4.000 petugas polisi dikerahkan di seluruh kota pada hari Senin, menurut South China Morning Post.

Konser online pada hari Minggu yang dibawakan oleh penyanyi-penulis lagu dan aktivis hak-hak LGBTQ Denise Ho disela oleh polisi dengan alasan "mengganggu", menurut wartawan AFP di tempat kejadian.

Baca Juga: