JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya menarik minat perusahaan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO). BEI mencatatkan sampai 4 Agustus lalu, terdapat 15 perusahaan berencana melakukan pencatatan saham dan bergerak pada beberapa sektor.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan perusahaan tersebut meliputi 4 perusahaan dari sektor trade, services and investment. Selanjutnya, 4 perusahaan dari sektor property, real estate dan building construction. Kemudian, 3 perusahaan dari sektor consumer goods industry. Serta, 4 perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor agriculture, sektor miscellaneous industry, infrastructure utilities & transportation, serta finance.

"Selain itu, saat ini terdapat 26 penerbit yang akan menerbitkan 31 emisi obligasi/sukuk yang berada dalam pipeline di BEI. (1 perusahaan dapat

menerbitkan lebih dari 1 emisi obligasi-red)," kata dia di Jakarta, Kamis (6/8)
Kini, satu emiten baru turut meramaikan lantai Bursa, yakni PT Sunindo Adipersada Tbk yang mencatatkan saham perdananya usai melakukan IPO. Perseroan menggandeng kode saham TOYS, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri mainan anak-anak.

Berdasarkan hasil book building, harga IPO 350-480 rupiah. Saham perseroan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 1,28 kali, dengan harga per lembar saham ditetapkan sebesar 350 rupiah.

Dengan demikian Perseroan memperoleh dana segar sebesar 148,75 miliar rupiah.

Saham Sunindo Adipersada, oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dikategorikan sebagai saham syariah dan dilepas ke publik sebanyak 425 juta lembar saham yang mewakili 29,62 persen modal yang dikeluarkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana.

Modal Kerja


Direktur Utama Sunindo Adipersada, Iwan Tirtha, menyatakan seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja. "Keseluruhan dana hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja guna memenuhi pesanan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, di antaranya untuk pembelian bahan baku, biaya produksi dan biaya operasional perseroan," kata dia.

Perseroan juga menerbitkan waran seri I sebanyak 170 juta lembar atau sebesar 16,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan pada saat pendaftaran.

yni/E-10

Baca Juga: