JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 1 juta investor syariah di pasar modal Indonesia pada 2024. Untuk itu, BEI terus melakukan sejumlah upaya mulai dari menjalin komunikasi dengan para Anggota Bursa (AB) hingga perbankan syariah untuk masuk ke dalam ekosistem pasar modal syariah Indonesia.

"Dengan angka 1 juta (investor), itu menjadi motivasi kita. Bagaimana angka 1 juta, angka psikologis itu bisa kita capai bersama- sama," ujar Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik saat ditemui usai Grand Launching RDN Online BSI, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (16/1).

Jeffrey menjelaskan, sebanyak 628 emiten atau setara 62 persen dari total 910 emiten di BEI merupakan perusahaan- perusahaan yang masuk kategori saham syariah. Meski demikian, investor syariah baru ada sebanyak 2,6 persen dari total investor di pasar modal Indonesia yang sudah lebih dari 12 juta Single Investor Identification (SID).

Sebelumnya, Kepala Program Ekonomi Syariah Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fauziah Rizki Yuniarti merekomendasikan pemerintah untuk memperkenalkan produk pasar modal syariah kepada masyarakat sedari dini guna mendongkrak minat terhadap produk tersebut.

"Untuk meningkatkan permintaan, tentu saja caranya itu melalui edukasi. Karena tingkat literasi sangat rendah, jadi kita bisa masuk mulai dari kurikulum sekolah dasar (SD)," kata Fauziah, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK pada tahun 2022, literasi pasar modal baru mencapai 4,11 persen dan keuangan syariah 9,14 persen. Sementara tingkat inklusi pasar modal berada pada level 5,19 persen dan keuangan syariah 12,12 persen.

Baca Juga: