Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, Portugal akan membangun ladang panel surya mengapung di Waduk Alqueva, sebuah danau buatan terluas di Eropa Barat. Sebanyak dua kapal angkut telah memindahkan sejumlah 12.000 panel surya. Tak tanggung-tanggung, ladang surya terapung yang dibangun Portugal akan berukuran empat lapangan sepak bola, sekaligus menjadikannya sebagai ladang surya terapung terbesar di Eropa.

Upaya pembangunan ladang panel surya terapung ini juga menjadi jawaban atas ketergantungan portugal pada bahan bakar fosil impor yang harganya melonjak sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Anggota dewan eksekutif EDP Ana Paula Marques mengatakan invasi Rusia di Ukraina telah menjadi permasalahan serius terutama bagi negara-negara yang bergantung pada pasokan gas dari Rusia. Walaupun Portugal hampir tidak menggunakan energi hidrokarbon dari Rusia, pembangkit listrik berbahan bakar yang dimiliki negara tersebut tetap merasakan tekanan dari kenaikan harga bahan bakar dunia.

Karenanya, portugal telah mempercepat peralihan energinya ke energi terbarukan mengingat negara yang terletak di Eropa Barat itu diberkati paparan sinar matahari berjam-jam serta angin Atlantik. Proyek pembangunan ladang panel surya terapung itu akan mulai dikerjakan oleh perusahaan utilitas utama di Portugal, Energias de Portugal (EDP) pada Juli mendatang.

Miguel Patena, direktur grup EDP yang bertanggung jawab atas proyek ladang surya terapung Portugal mengatakan pembangkit listrik tenaga surya itu akan menelan biaya yang lebih murah, yakni hanya sepertiga dari biaya yang dihasilkan dari sebuah pabrik pembangkit listrik berbahan bakar gas yang sebelumnya digunakan Portugal.

Ucapan itu disampaikan Patena ketika kapal memindahkan panel ke posisi di mana listrik dihasilkan dari ladang surya terapung, dengan kapasitas terpasang 5 megawatt (MW), pada awal bulan ini. "Proyek ini adalah taman surya terapung terbesar di bendungan hidro di Eropa, ini adalah patokan yang sangat baik," kata Patena, seperti dikutip dari Reuters.

Menurut pantauan Reuters, ladang surya mengapung terbesar di Eropa itu akan menghasilkan 7,5 gigawatt/jam (GWh) listrik per tahun guna memasok kebutuhan listrik 1.500 keluarga atau setara dengan sepertiga dari kebutuhan kota terdekat, yakni Moura dan Portel. Proyek itu juga akan dilengkapi dengan baterai lithium untuk menyimpan sekitar 2 GWh listrik untuk digunakan ketika hari berawan atau pada malam hari.

Baca Juga: