SINGAPURA - Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) tidak merekomendasikan vaksinasi massal untuk mencegah cacar monyet bagi warga Singapura. Demikian sikap Singapura yang dinyatakan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, Senin (25/7) seperti dikutip CNA.

Pernyataan ini muncul setelah WHO mengumumkan wabah cacar monyet sebagai situasi darurat kesehatan global, Sabtu kemarin.

"Saat ini, mengingat sifat penyakit ini, MOH tidak merekomendaskan vaksinasi massal seluruh penduduk untuk melawan cacar monyet. Karena keuntungannya tidak lebih banyak dari risikonya," kata Ong dalan unggahannya di Facebook.

"Kami akan terus memantau situasi ini dari dekat."

Di Singapura, telah terdeteksi empat kasus impor dan empat kasus lokal penyakit cacar monyet.

"Tidak ada bukti mereka menulari yang lainnya di dalam komunitas," katanya.

"MOH juga mengkarantina mereka yang melakukan kontak erat hingga 21 hari sejak terakhir terpapar. Sementara kontak dengan risiko rendah dipantau melalui telepon."

Setiap kasus biasanya melakukan kontak erat dengan tiga atau empat orang yang perlu dikarantina. Ini tidak seperti Covid-19 yang mengeluarkan perintah karantina terhadap 20 orang yang kontak erat, kata menteri.

Kemunculan penyakit cacar monyet dilaporkan secara global sejak awal Mei lalu di luar negara endemik, Afrika Barat dan Afrika Tengah.

Darurat kesehatan global adalah alarm tertinggi yang dikeluarkan WHO untuk menangani wabah penyakit global.

Situasi ini didefinisikan sebagai peristiwa luar biasa yang ditentukan untuk membenarkan adanya risiko kesehatan publik untuk negara lainnya terhadap penyebaran penyakit dan membutuhkan respons internasional yang terkoodinasi.

Dalam jawaban tertulis ke Parlemen pada 4 Juli lalu, Menkes Ong menjelaskan sikap Kementerian Kesehatan Singapura terkait vaksinasi cacar monyet.

"Tidak seperti Covid-19, vaksinasi massal seluruh penduduk untuk cacar monyet tidak direkomendasikan sebagai strategi pencegahan cacar monyet, tidak seperti rekomendasi internasional dan respons global," tulisnya.

"Meski vaksin cacar monyet efektif hingga 85 persen dalam mencegah penyakit ini, vaksin ini berpotensi memiliki efek samping yang berat."

"Bagi masyarakat umum, risiko komplikasi tidak sebanding dengan keuntungannya, karena risiko terinfeksinya rendah."

Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan, "Melatih tanggung jawab personal untuk menghindari aktivitas berisiko tinggi khususnya ketika timbul gejala, dan mempraktikkan kebiasaan hidup bersih tetap efektif dalam mengurangi risiko penularan dalam masyarakat secara umum."

Baca Juga: