Banyak orang merasakan nyeri di gusi atau sakit gigi tiba-tiba. Sebuah survei di Amerika Serikat yang dilakukan American Family Physician mengungkapkan bahwa 22 persen orang dewasa pernah mengalami sakit gigi, gusi, atau rahang enam bulan terakhir.

Menurut laman Health Line, dua dari penjelasan yang paling mungkin ketika suhu dingin menyergap, berupa gigi sensitif atau salah satu gigi retak atau mengalami infeksi. Sensitivitas gigi terhadap suhu disebabkan enamel gigi yang aus atau saraf gigi terbuka.

"Saat cuaca dingin, makan atau minum sesuatu bersuhu panas atau dingin akan terkena bagian saraf yang menciptakan rasa sakit tiba-tiba," tulis Health Line.

Namun di samping pengaruh suhu, penyebab sakit gigi cukup beragam. Berikut 10 kemungkinan alasan gigi menjadi terasa sakit menurut laman tersebut.

Resesi Gusi

Seiring bertambahnya usia, jaringan gusi sering mulai aus, menyebabkan resesi gusi. Kondisi ini membuat akar gigi terbuka, serta lebih rentan terhadap penyakit gusi dan infeksi gigi. Jika gigi tiba-tiba menjadi lebih sensitif dari biasanya, resesi gusi kemungkinan menjadi penyebabnya.

Erosi Enamel (dentin)

Diperkirakan bahwa setidaknya 12 persen orang memiliki hipersensitivitas dentin yang menyebabkan tidak nyaman saat makan. Sensitivitas semacam ini dapat disebabkan pola makan sangat asam, menggosok gigi terlalu keras, dan faktor lainnya. Erosi enamel menyebabkan sakit yang tajam dan menusuk. Ini membuat tulang belakang menggigil.

Gigi Berlubang

Kerusakan gigi, juga disebut sebagai gigi berlubang menjadi alasan yang cukup sering menimbulkan rasa sakit. Kerusakan gigi dapat bertahan di sisi atau bagian atas email gigi tanpa diketahui selama beberapa waktu. Setelah pembusukan di dalamnya mulai berkembang menjadi infeksi, ditandai rasa sakit.

Infeksi Gusi

Penyakit gusi, juga disebut penyakit periodontal yang menyerang lebih dari 47 persen orang dewasa yang berusia di atas 30 tahun. Penyakit gusi disebut radang gusi pada tahap awal. Beberapa orang bahkan tidak tahu mengidapnya. Gigi dan gusi sensitif bisa menjadi tanda meningkatnya penyakit gusi.

Menggeretakkan

Kebiasaan menggeretakkan gigi dan mengatupkan rahang saat tidur sebagai reaksi stres dapat menyebabkan gigi sensitif kronis. Kebiasaan ini dapat mengakibatkan sakit gigi kurang dipahami.

Produk Pemutih Gigi

Menggunakan strip pemutih, gel pemutih, atau melakukan prosedur pemutihan gigi dapat meningkatkan risiko sensitivitas gigi. Nyeri pada gigi yang disebabkan pemutihan seringkali bersifat sementara. Biasanya akan mereda jika berhenti menggunakan produk pemutih.

Baca Juga: