JAKARTA - PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk ("BDKR"), perusahaan yang bergerak di bidang pondasi, perbaikan tanah, konstruksi dermaga, alat berat dan penyawaan crane sedang melakukan masa Penawaran Awal (bookbuilding). Bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah PT Semesta Indovest Sekuritas.

Dalam rangka penawaran perdana ini, BDKR akan melepaskan sebanyak 706.100.000 saham atau sebanyak 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana ini dengan nilai nominal sebesar Rp100,- per lembar saham dan ditawarkan pada rentang harga Rp188 - Rp200,- per saham.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 353.050.000 (tiga ratus lima puluh tiga juta lima puluh ribu) Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan. Setiap pemegang 2 (dua) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

"Masa Penawaran Awal (bookbuilding) dilaksanakan pada 6 - 10 Februari 2023 dan saham rencananya dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Maret 2023," ujar Corporate Secretary Berdikari Pondasi Perkasa, Siska Wati Putri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (7/2).

Siska menambahkan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan Perseroan untuk modal kerja.

Seperti diketahui, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk didirikan pada 1984 dengan spesialisasi di bidang pondasi (foundation) , perbaikan tanah (ground improvement), konstruksi dermaga (marine and jetty construction), pengangkatan berat (heavy lift) dan penyewaan crane (crane rental).

Perseroan menargetkan asumsi kenaiakan pendapatan secara konservatif di 15% pada tahun 2023. Lalu 10% di tahun 2024, 8% di tahun 2025 dan 5% di tahun 2026. Untuk laba bersih, Perseroan menargetkan dobel digit untuk 3 tahun ke depan.

Selain itu, untuk tahun-tahun selanjutnya industri infrastruktur masih menjadi primadona untuk kemajuan ekonomi makro, seiring kenaikan anggaran di APBN, peningkatan target investasi, dan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada 2023.

Kombinasi ketiga faktor diatas, akan memberikan potensi adanya kenaikan di pembangunan dan munculnya Proyek?proyek baru, sehingga memberikan potensi pertumbuhan terhadap pendapatan Perseroan.

Delapan kontrak terbesar yang sudah diraih oleh BDKR pada awal 2023 meliputi Power Plant di Amman Mineral di Sumbawa; Maintenance Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Tolo, Sulawesi Selatan; Proyek NHL di Kabaena, Sulawesi Tenggara; Proyek Groundsill Sungai Cipamingkis, Jawa Barat;Jetty untuk Smelter di Teluk Waru, Kalimantan Timur; Proyek IKN Pembangunan Fender Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur ; Proyek IKN Pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek, Kalimantan Timur; dan Heavy Lift Crane Rental di Freeport Smelter, Gresik.

Delapan kontrak terbesar tersebut berkontribusi sebesar total Rp152,9 miliar per 1 Februari 2023 dari target Proyeksi Pendapatan pada 2023 sebesar Rp546,7 miliar atau sekitar 28%.

Baca Juga: