JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) terus melebarkan sayap bisnis dengan mendirikan empat anak usaha di bidang jasa keuangan. Langkah akuisisi pun menjadi salah satu skema yang digunakan n untuk memuluskan rencananya itu. Direktur Bank BTN, R Mahelan Prabantarikso mengatakan salah satu dari empat anak usaha yang didirikan adalah bekerja sama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo untuk membentuk BTN Life.

"Diperkirakan pada awal Desember ini anak usaha tersebut sudah mulai berdiri," katanya di Jakarta, Senin (24/7). Berikutnya, Perseroan akan membentuk anak usaha di bidang manajemen investasi. Dalam hal ini Perseroan akan melakukan akuisisi terhadap perusahaan manajemen investasi. Selain itu, Perseroan akan membentuk perusahaan multifinance. Dalam pembentukan perusahaan multifinance, Perseroan akan mengakuisisi anak usaha Danareksa Sekuritas.

Khusus, anak usaha Danareksa Sekuritas di bidang multifinance, manajemen sudah sepakat prosesnya paling cepat dilakukan di akhir tahun ini. "Bila memungkinkan di awal tahun depan sekitar triwulan pertama kita sudah memiliki dua anak perusahaan yakni manajemen investasi dan multifinance," ungkapnya.

Selain itu, Bank BTN juga akan mendirikan satu lagi anak perusahaan di bidang asuransi kerugian dan asuransi umum. Untuk asuransi umum ini direncanakan juga melalui pola akuisisi yang akan dilakukan paling cepat pada triwulan pertama 2018. Kendati demikian, Direktur Utama Bank BTN Maryono belum bisa menyebutkan besaran nilai investasi yang disiapkan untuk pembentukan anak usaha tersebut. Meski begitu, dana yang dibutuhkan sudah disiapkan di dalam anggaran Bank BTN. "Nantinya kami pasti akan jadi pemegang saham mayoritas," imbuh Maryono.

Target Perseroan

Hingga lima tahun ke Bank BTN menargetkan total aset diperkirakan sebesar 523 triliun rupiah. Peningkatan total aset tersebut seiring dengan transformasi yang dilakukan oleh Perseroan di bidang digital banking. Meningkatnya total aset maka market share diharapkan mencapai lebih dari 40 persen.

Dengan meningkatnya total aset disertai kenaikan laba maka Perseroan pun bisa meraih Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) IV pada 2020. "Ketika aset kita meningkat, laba meningkat maka Bank BTN akan mencapai BUKU IV dengan posisi pada 2020," jelas Mahelan. Sementara itu dari sisi penyaluran kredit Bank BTN tercatat tumbuh mencapai dua kali kenaikan pinjaman perbankan nasional yang berada di level 8,77 persen year on year (yoy).

Kenaikan laba bersih Bank BTN juga berada di atas pertumbuhan industri perbankan yang sebesar 17,2 persen yoy. Pada semester I ini, Bank BTN telah menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai 177,4 triliun rupiah atau naik 18,81 persen yoy meningkat dari 149,31 triliun rupiah di periode sama tahun sebelumnya.

Menurut Maryono saat ini ekonomi Indonesia mulai menunjukkan geliat positif didukung kebijakan pemerintah dan meningkatnya kepercayaan masyarakat dan investor baik lokal maupun global atas perekonomian di Tanah Air, khususnya sektor keuangan. "Di sektor properti pun, penjualan rumah hunian hingga perkantoran masih terus mencatatkan pertumbuhan, terutama dengan hadirnya Program Sejuta Rumah," kata Maryono.

yni/AR-2

Baca Juga: