YOGYAKARTA - Salah satu orangutan kalimantan (Pongopygmaeus) yang ada di Gembira Loka Zoo Yogyakarta melahirkan seekor bayi pada 4 Juni 2021 dini hari. Bayi orangutan yang sampai sekarang belum diberi nama itu lahir dalam keadaan sehat dengan berat badan 1,57 kilogram. Lalu apa pentingnya kelahiran bayi orangutan ini bagi Indonesia? Berikut ini paparan lengkapnya.

Ketua Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Yogyakarta, Muhammad Wahyudi, mengatakan petugas kebun binatang telah melakukan pemantauan secara intensif terhadap bayi orangutan dan induknya. Pemberian pakan kepada induk orangutan juga tetap dilakukan secara normal seperti biasa.

Namun yang menjadi masalah, hingga sehari pasca kelahiran, belum dijumpai adanya tanda-tanda aktivitas menyusui dari induk orangutan kepada bayinya. Petugas telah melakukan training supaya induk orangutan mau mendekat dan menyusui anaknya, namun upaya itu tak membuahkan hasil.

"Karena belum ada pergerakan dari induk untuk menyusui anaknya, pemberian susu dilakukan oleh petugas kepada bayi orangutan secara berkala tiap tiga jam," ujar Wahyudi, Senin (14/6).

Pemantauan dari petugas juga menunjukkan aktivitas induk orangutan semakin agresif pada malam hari. Namun hingga dua hari setelah proses kelahiran, induk orangutan masih belum menunjukkan aktivitas menyusui bayinya. Hal itu membuat pengelola mengambil langka untuk membius induk orangutan dan dan melakukan pengecekan pada payudaranya.

Setelah dilakukan pemompaan, diperoleh air susu dari payudara induk sekitar 20 ml sehingga pengelola GL Zoo memutuskan untuk melakukanhand-rear(rawat manusia) terhadap bayi orangutan tersebut. Hasilnya, dua hari pasca dilakukanhand-rear, kondisiinduk dan bayi orangutan terpantau normal dan semakin baik.

"Suhu bayi orangutan terpantau stabil dan lancar meminum susu 150 sampai 160 ml per hari, sesuai berat badannya," lanjutnya.

Berat badan bayi orangutan juga telah mengalami kenaikan menjadi 1,61 kilogram. Selain itu, proses urinasi dan feses bayi orangutan juga terpantau lancar. Pemantauan lanjutan akan dilakukan melalui observasi dan perawatan secara intensif selama 7 hari untuk memastikan kondisi bayi orangutan dalam keadaan baik.

Kelahiran bayi orangutan di GL Zoo ini juga disambut baik oleh Wahyudi. Selain menambah koleksi satwadi GL Zoo, kelahiran orangutan ini juga penting bagi Indonesia karena menunjukkan keberhasilan perbanyakan orangutan di luar habitat aslinya.

"Ini menunjukkan keberhasilan pengelolaan satwa di GL Zoo dalam mendukung upaya pelestarian satwa di GL Zoo dalam mendukung pelestarian jenis satwa dilindungi khususnya orangutan," kata Wahyudi.

Sementara itu, pihak manajemen GL Zoo masih enggan berkomentar terkait kelahiran bayi orangutan di kebun binatang mereka. Yang pasti, saat ini kondisi bayi maupun induk orangutan dalam keadaan baik dan sehat.

"Untuk officialy dari GL Zoo statemen mungkin baru bisa keluar Kamis pekan ini," kata Pelaksana Tugas Kepala Bagian Promosi GL Zoo, Mochammad Fahmi Ramadhan.

Baca Juga: