JAKARTA - Memperingati 66 tahun kehadirannya di Indonesia, Bayer hari ini meluncurkan inisiatif inovatifnya dengan nama Bayer Juara akronim dari Juwiring Agriculture Research and Academy, di Desa Juwiring, Klaten, Jawa Tengah. Tempat ini diharapkan menjadi pusat riset dan pengembangan (research and development/R&D) pertanian pertama dan terbesar milik Bayer di Indonesia.

Pusat riset Bayer Juara memiliki luas 9 hektar sekaligus menjadi pusat R&D terbesar kedua Bayer di Asia Tenggara. Di tempat ini direncanakan akan menjadikan hingga 200 uji coba teknologi pertanian per tahun, mencakup pengujian dan evaluasi teknologi pertanian yang inovatif, termasuk benih jagung bioteknologi dan produk biologis yang ramah lingkungan.

Head of Field Solutions Bayer Regional Asia Pacific, Srinath Bala menerangkan, sebagai perusahaan global dengan keahlianlife sciencedi bidang kesehatan dan pertanian, Bayer percaya pada peran penting ilmu pengetahuan dalam mengubah dunia menjadi lebih baik. Kombinasi teknologi dengan sumber daya pertanian yang kaya mampu menghadirkan industri pertanian yang inovatif dan berkelanjutan.

"Bayer Juara adalah bukti keyakinan ini, memastikan bahwa setiap petani di Indonesia memiliki akses kepada solusi inovatif untuk masa depan yang berkelanjutan dan produktif," terang dia melalui keterangan tertulis Selasa (15/8).

Bayer Juara dilengkapi dengan fasilitas canggih seperti teknologi pemantauan pola cuaca, laboratorium, bangunan berpanel surya, gudang penyimpanan bahan uji, dan rumah kaca. Fasilitas ini dirancang dapat memberi solusi praktis dan efektif yang meningkatkan hasil panen, meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta mendorong praktik pertanian yang berkelanjutan.

Salah satu keunggulan pusat R&D ini adalah fokusnya terhadap kolaborasi. Bayer Juara menyediakan area kolaborasi yang memungkinkan Bayer (sebagai pelaku industri) untuk bekerja sama dengan kalangan akademisi guna mendorong pertukaran ide dan pengetahuan yang saling membangun. Sebagai realisasi, Bayer menandatangani nota kesepahaman dengan lembaga pendidikan tinggi ternama, antara lain Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan Universitas Sebelas Maret, Solo.

Presiden Direktur Bayer Indonesia, Kinshuk Kunwar, menuturkan, Bayer Juara secara aktif mendukung masyarakat setempat. Pusat riset ini menyediakan kesempatan magang, kunjungan belajar, dan meluncurkan program ilmiah bagi anak-anak guna menumbuhkan rasa ingin tahu dan minat dalam bidang pertanian.

"Nama 'Juara' mencerminkan aspirasi kami untuk membawa Indonesia menjadi pemimpin dalam inovasi pertanian. Bersama-sama pemerintah, mitra industri dan para petani, kami optimistis Bayer Juara mampu berkiprah mendorong Indonesia ke panggung pertanian dunia," ungkapnya.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud, dalam sambutannya mengatakan, kemajuan negara ini sangat bergantung pada pilar inovasi dan adaptabilitas. Dengan merangkul kemajuan teknologi di bidang pertanian, tidak hanya mengamankan sumber pangan, tetapi juga membentuk masa depan Indonesia yang lebih makmur.

"Adaptasi teknologi pertanian modern tidak terelakkan. Kehadiran Bayer Juara kami harapkan dapat menjadi pemicu kehadiran berbagai inovasi di bidang pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, maupun orientasi ekspor," katanya.

Pertanian adalah salah satu sektor vital dalam perekonomian Indonesia. Pada 2022, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertanian menyumbangkan 12,4 persen dari PDB nasional. Pertanian menjadi kontributor ketiga terbesar, setelah sektor industri dan perdagangan.

"Indonesia memiliki sekitar 190 juta hektar lahan, menjadikannya sebagai salah satu negara dengan lahan pertanian terluas di dunia. Bahkan, menurut FAO, Indonesia juga merupakan produsen padi terbesar keempat dunia," ungkapnya.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian kata Musdhalifah menempatkan peningkatan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian, serta peningkatan pemanfaatan teknologi dan inovasi pertanian, sebagai dua dari lima sasaran strategis untuk dicapai sepanjang 2020-2024.

Memahami potensi besar tersebut, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan penerapan teknologi pertanian dalam negeri, peluncuran bayer Juara oleh Bayer semakin mempertegas komitmen perusahaan untuk memperkuat sektor ini.

Baca Juga: