JAKARTA - Menyambut momen Hari Keluarga Nasional, Bayer menggaungkan semangat #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi. Di tengah kompleksitas perubahan iklim, populasi, krisis pangan, dan masalah kesehatan global, inovasi berbasis sains dan teknologi menjadi kunci untuk menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan di berbagai bidang dan di setiap sendi kehidupan.

BHead of Communication, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia Laksmi Prasvita menuturkan, Bayer merupakan perusahaan global dengan kompetensi di bidang Life Science terkait kesehatan dan pertanian. Pada momen ini, mengajak masyarakat, khususnya para orang tua untuk dapat terus mendorong dan mendukung minat anak pada sains dan teknologi, untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Ia memaparkan, Bayer percaya bahwa sains dan teknologi memainkan peran penting dalam menjawab berbagai tantangan kehidupan. Oleh karenanya secara konsisten pihaknya mendedikasikan sumber daya untuk sains, dengan mengeluarkan biaya R&D sebesar 6,5 Miliar Euro atau 106 triliun rupiah dalam skala global pada 2022.

"Kami juga mempekerjakan 16,200 ilmuwan di seluruh dunia. Semua ini kami lakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup umat manusia. Inilah mengapa, kami ingin menyebarluaskan semangat #JadiLebihBaik melalui sains dan teknologi kepada lebih banyak orang, sebagai pengejawantahan dari misi global kami #ScienceforBetter," ujar Laksmi di Jakarta, Selasa (27/6).

Ia menerangkan, urgensi untuk menanamkan semangat dan kecintaan terhadap sains dan teknologi, perlu dibangun sejak dini, dimulai dari keluarga. Faktanya, saat ini minat generasi muda Indonesia terhadap sains dan teknologi masih tergolong rendah.

Survei PISA (Program for International Student Assessment) oleh OECD tahun 2016 menemukan, minat berkarir anak-anak Indonesia di bidang sains masih rendah. Angkanya hanya 1:7, dibandingkan negara rata-rata OECD lainnya dengan perbandingan 1:4.

Hal ini juga terefleksi dari data BAPPENAS 2021 yang menunjukkan minat mahasiswa terhadap program studi sains dan teknologi untuk program S1/D4 hanya sebesar 32,1 persen dibandingkan bidang sosial dan humaniora yang mencapai 67,9 persen. Dengan lebih dari 270 juta penduduk dan hampir 70 persen diantaranya usia produktif, Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang luar biasa besar.

"Sangat disayangkan jika potensi itu tidak dimaksimalkan untuk perkembangan sains dan teknologi di Indonesia," kata Laksmi.

Bayer Head of Field Solution South East Asia & Pakistan Kukuh Ambar Waluyo mengatakan, saat ini penelitian dan teknologi di bidang pertanian sudah sangat maju dengan penggunaan teknologi digital, bioteknologi, hingga penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Hal ini diharapkan dapat memicu minat generasi muda Indonesia untuk terjun dan berkontribusi dalam pengembangan inovasi di bidang pertanian.

Saat ini Bayer telah mengembangkan sejumlah inovasi baru di bidang pertanian, seperti pengembangan benih unggul hibrida dan bioteknologi, teknologi pengendalian hama dan penyakit yang lebih efisien dan terjangkau, hingga solusi pertanian yang berkelanjutan salah satunya penggunaan drone pertanian - yang semuanya berbasis dari penelitian sains dan pemanfaatan teknologi," katanya.

Pemanfaatan sains dan teknologi nyatanya juga menjadi keniscayaan di bidang yang tidak kalah penting yaitu kesehatan. Dr. Darrell Fernando, SpOG, MRCOG, MM, MARS, FICS, inovasi berbasis sains dan teknologi memiliki dampak positif yang besar terhadap kesehatan masyarakat. Sebagai seorang dokter di bidang obstetri dan ginekolog, ia menilai perawatan kesehatan perempuan dan mempromosikan kesehatan keluarga inovasi di bidang tersebut sangat penting.

"Misalnya, dulu pil kontrasepsi hanya bermanfaat untuk mencegah kehamilan dan membuat perempuan merasa kurang nyaman ketika menggunakannya. Seiring perkembangan sains dan teknologi, diciptakanlah pil kontrasepsi yang membuat perempuan nyaman bahkan memberikan manfaat tambahan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya disesuaikan dengan kebutuhan perempuan masa kini," ujarnya.

Dengan terus mengembangkan sains dan teknologi, bukan hanya lebih banyak permasalahan kesehatan yang akan terjawab, kualitas kesehatan masyarakat secara luas pun dapat terus ditingkatkan. Dalam dunia kesehatan tujuan sain dan teknologi utamanya adalah untuk pelayanan dan kesehatan pasien (patient safety and patient centered care).

Melalui semangat ini, Bayer berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang merasa terinspirasi dan bersemangat untuk terlibat dalam pengembangan solusi inovatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Laksmi memaparkan, selama lebih dari 150 tahun, Bayer menjadikan sains dan teknologi sebagai akar dari berbagai solusi yang dihadirkan sejalan dengan misi Bayer: Science for A Better Life dan mewujudkan visinya yaitu Health for all, Hunger for none. Ia berharap semangat dari misi dan visi Bayer dapat disebarluaskan kepada lebih banyak pihak.

"Diharapkan akan semakin banyak muncul solusi dan inovasi yang bukan hanya mampu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, tetapi juga membangun masa depan kemanusiaan dan planet bumi yang lebih baik," lanjutnya Laksmi.

Baca Juga: