Berdasarkan data rekap pengawasan kampanye 11-17 Oktober, terdapat 128 kegiatan yang dilakukan Bawaslu.
JAKARTA - Tahapan kampanye Pilkada Jakarta yang telah berlangsung sejak 25 September dinilai berjalan kondusif. Dengan kata lain, tahapan ini dilalui dalam kondisi aman dan damai, tidak ada kendala berarti.
"Kampanye Pilkada Jakarta cenderung kondusif. Tidakk muncul isu-isu yang dapat menimbulkan kekeruhan seperti SARA," kata Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Selatan, Atiq Amalia, Kamis (24/10). Penilaian Bawaslu ini melihat bahwa hingga saat ini kampanye oleh tiga pasangan calon (paslon) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Jakarta cukup kondusif.
Atiq menjelaskan kampanye yang dilakukan sejak 25 September itu berlangsung aman dan tanpa ditemukan pelanggaran. Dia menilai, suasana kondusif ini tercipta karena Bawaslu selalu menjalin komunikasi baik dengan partai politik dan keamanan terkait. Komunikasi itu berupa saling berkirim kabar dengan menginformasikan situasi yang terjadi.
"Kita juga komunikasi dengan partai politik, Polri dan Badan Intelijen Negara secara intens," ujarnya. Salah satu contoh komunikasi yang dilakukan, Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Selatan melakukannya dengan sosialisasi daring dan luring.
Sosialisasi itu dilakukan sebanyak 10 titik bulan Oktober 2024 yang dihadiri peserta pemilih pemula untuk memberikan pendidikan politik. Sebelumnya, Bawaslu Provinsi Jakarta menegaskan bahwa tim kampanye dan relawan pasangan calon Pilkada Jakarta 2024 dilarang menghambat petugas untuk mengawasi.
Siapa pun yang sengaja menghambat kerja petugas pengawas bisa dikenakan sanksi pidana. Hal itu sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2024 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Berdasarkan data rekap pengawasan kampanye Pilkada Jakarta dari 11-17 Oktober, terdapat 128 kegiatan pengawasan yang dilakukan Bawaslu. Pengawasan dilakukan kepada tiga paslon, nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Meluas
Semenatara itu, pengamat politik, Ray Rangkuti, menilai, kenaikan suara pasangan calon (paslon) gubernur dan calon wakil gubernur Pilkada Jakarta 2024 nomor urut tiga (3), Pramono Anung dan Rano Karno terus meluas. "Paslon ini, bisa mendapatkan suara pemilih yang lebih luas. Mereka termasuk pemilih Golkar yang tidak solid mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Suswono," kata Ray.
Penegasan tersebut, terkait dengan hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) 10-17 Oktober. Survei itu menunjukkan dukungan publik Jakarta pada pasangan Pramono-Rano sudah mencapai 41,6 persen. Sedangkan dukungan pada Ridwan-Suswono 37,4 persen dan Dharma-Kun 6,6 persen.
Menurut Ray, sejak awal melihat elektabilitas paslon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono tidak bisa memperoleh suara signifikan. Ray memprediksi suara pasangan ini sangat berpotensi dikalahkan pasangan Pramono-Rano. Sebab pemilih pasangan Ridwan-Suswono hanya berpaku pada pemilih dari Partai Keadilan Sejahtera.
Sedangkan pasangan Pramono-Rano bisa mendapatkan suara pemilih yang lebih luas. Mereka termasuk pemilih Partai Golongan Karya yang juga tidak solid mendukung pasangan Ridwan-Suswno.
"Saya tidak terlalu terkejut. Sejak awal saya sudah punya keyakinan Pram dan Rano akan dapat mengimbangi Ridwan-Suswono," ujar Ray.