Pesawat udara Batik Air seri Airbus A-330 yang ditumpangi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ganip Warsito melakukan pendaratan darurat di Bandar Udara (Bandara) Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Pesawat Batik Air itu berangkat dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Aceh Besar tujuan Jakarta, Pendaratan darurat dilakukan pada Minggu (29/8) pukul 11.45 WIB itu berjalan mulus.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan di tengah perjalanan, pilot tiba-tiba memutuskan untuk mendaratkan pesawat di Bandara Kualanamu.

"Pada saat meninggalkan pesawat, tampak kru teknisi melakukan pengecekan mesin turbin sebelah kiri pesawat dengan kode ID-6897 tersebut," kata Abdul melalui keterangan tertulis, Senin (30/8).

Setelah menunggu beberapa jam Ganip yang didampingi Dirjen Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal beserta rombongan dan penumpang lain take off menuju Jakarta menggunakan pesawat berbeda sekitar pukul 16.00 WIB.

Abdul menyampaikan, Ganip dan jajaran kembali ke Jakarta setelah melakukan kunjungan kerja penanganan Covid-19 di Provinsi Aceh.

Diketahui, Ganip pergi ke Aceh pada Sabtu lalu (28/9), melakukan pelepasan mobil masker untuk penguatan protokol kesehatan (prokes) di wilayah Provinsi Aceh. Penguatan tersebut bertujuan membantu pemerintah daerah dan masyarakat Aceh dalam pengendalian COVID-19.

Corporate Communications Strategic, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pendaratan ini dilakukan karena adanya komponen pada salah satu mesin yang perlu dicek.

"Dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan ID-6897, pilot memutuskan untuk untuk melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO), dikarenakan ada indikator pada kokpit yang menunjukkan komponen pada salah satu mesin pesawat perlu dilakukan pengecekan atau pemeriksaan," ujar Danang, dalam keterangan tertulis, Minggu (29/8/2021).

Danang mengatakan, sesuai dengan SOP, pesawat sebelumnya telah dilakukan pengecekan. Berdasarkan hasil pengecekan, pesawat dinyatakan layak terbang.

"Sesuai SOP, Batik Air telah menjalankan pengecekan pesawat sebelum keberangkatan (pre-flight check) oleh awak kokpit (pilot) dan teknisi. Hasil pengecekan pada pesawat, bahwa dinyatakan layak terbang dan beroperasi (airworthiness for flight)," tuturnya.

Baca Juga: