Basarnas latih puluhan peserta penanganan urban SAR
MAROS - Tim Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional atau Basarnas Kelas A Makassar melatih 50 orang peserta dari beberapa perwakilan instansi serta potensi SAR guna meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antarinstansi dalam penanganan urban SAR atau Search and Rescue.
"Latihan ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan semua pihak mampu merespons kondisi musibah bencana alam dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi. Kesiapsiagaan adalah kunci dalam penanganan bencana," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Muhammad Arif Anwar di Kantor Bupati Maros, Sulawesi Selatan, Rabu.
Menurut dia, pelatihan ini penting untuk memperkuat sinergi antar instansi yang terlibat dalam operasi SAR. Selain itu, latihan juga menggunakan peralatan canggih seperti drone pengintai, teknologi komunikasi darurat, dan kendaraan penyelamat khusus untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban.
Ketua panitia pelaksana Andi Sultan menyebutkan latihan tersebut melibatkan 20 personel dari Kantor Basarnas Kelas A Makassar serta 50 peserta dari berbagai instansi dan potensi SAR lainnya.
"Harapannya nanti, peserta memperoleh peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan bidang SAR dan menghasilkan sumber daya manusia yang profesional serta mampu memahami standar operasional dalam pelaksanaan operasi khususnya urban SAR," ujar dia.
Sultan menjelaskan latihan tersebut meliputi berbagai materi penting, seperti Substansi Basarnas yang memberikan pemahaman mendalam tentang peran dan fungsi Basarnas dalam operasi SAR, serta Tanggap Darurat saat Bencana dengan membekali peserta langkah-langkah apa yang harus dilakukan segera setelah bencana terjadi.
Pelatihan ini juga diisi materi pembelajaran mengenai manajemen posko. Peserta dilatih untuk mengelola posko bencana, termasuk pengaturan logistik, komunikasi antarinstansi, dan koordinasi selama penanganan bencana.
"Manajemen posko adalah salah satu hal yang penting agar seluruh pihak yang terlibat dapat bekerja secara terpadu dalam menghadapi situasi darurat," tutur Kepala Operasi dan Siaga Basarnas Makassar ini
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Maros, Andi David pada kesempatan itu membuka pelatihan di Kantor Bupati menyampaikan bahwa menjadi rescuer harus memiliki kompetensi dan kapasitas yang mumpuni.
"Untuk menjadi rescuer,jelas tugasnya mencari dan menolong. Ini bisa di lakukan kalau kita memiliki kompetensi dan kapasitas. Kalau kita tidak mempunyai kedua itu, jangan sampai kita yang dicari bahkan di tolong," paparnya kepada peserta pelatihan gabungan urban SAR.
Secara garis besar dampak dari latihan gabungan ini diharapkan peserta dapat meningkatkan kemampuan teknis dan koordinasi semua peserta, sehingga dapat merespons bencana secara lebih efektif.
Selain itu, latihan ini menjadi ajang bagi instansi yang terlibat untuk mengevaluasi dan memperbaiki prosedur yang ada, guna meningkatkan kesiapan dalam menghadapi bencana di masa mendatang.
Adapun peserta yang akan mengikuti kegiatan selama 2-3 Oktober 2024 yakni BPBD Kabupaten Maros, Dinas Sosial Kabupaten Maros, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulsel, Kodim 1422 Maros, Polres Maros, PMI Kabupaten Maros, RSUD Salewangan, Damkar Kabupaten Maros, Abudarda, TRC Tonasa, Kalla Rescue dan Rapi.*