JAKARTA -Dari sederet Presiden yang pernah memimpin Indonesia, beberapa di antaranya adalah mantan jenderal militer. Pertama presiden yang berlatar belakang pensiunan jenderal adalah Soeharto. Soeharto menjadi orang nomor satu di Indonesia menggantikan Soekarno, Presiden pertama RI.

Soeharto tidak lain adalah Presiden kedua RI. Soeharto berkuasa cukup lama. Kurang lebih 32 tahun lamanya. Menilik karirnya di militer, Soeharto yang diberi gelar jenderal besar bintang lima, sempat memegang beberapa posisi. Posisi terakhirnya di militer adalah sebagai Pangkostrad, yang kemudian merangkap sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat (Menpangad) menggantikan Jenderal Ahmad Yani yang gugur dalam peristiwa G30S PKI.

Ternyata, selain Soeharto ada Pangkostrad lain setelahnya yang berambisi menjadi orang nomor satu di Indonesia atau jadi Presiden RI. Siapa saja Pangkostrad selain Soeharto yang punya ambisi jadi Presiden RI?

Pertama adalah Jenderal (Purn) Wiranto. Mantan Panglima TNI ini, ternyata pernah jadi Pangkostrad. Pernah pula jadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), sebelum akhirnya jadi Panglima TNI. Pada pemilihan presiden 2004 yang pertama kali digelar secara langsung, Wiranto maju gelanggang pemilihan lewat Partai Golongan Karya (Golkar) setelah menang konvensi capres di partai beringin tersebut.

Berduet dengan adik kandung Gus Dur, Wiranto menatap persaingan berebut tiket RI melawan pasangan calon lainnya. Tapi dewi fortuna politik tak berpihak pada Wiranto. Ia kalah. Dan yang jadi pemenang adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga mantan tentara, sekaligus bekas anak buahnya. Pada pilpres 2009, kembali Wiranto maju gelanggang, kali ini sebagai cawapres mendampingi Jusuf Kalla. Lagi-lagi Wiranto kalah. Dan lagi-lagi yang jadi pemenang adalah mantan anak buahnya SBY.

Bekas Pangkostrad lainnya yang punya ambisi menjadi Presiden adalah Prabowo Subianto. Seperti diketahui, Prabowo adalah Pangkostrad di masa terakhir kekuasaan Soeharto.

Setelah diberhentikan dini dari dinas militer, Prabowo yang juga bekas Danjen Kopassus itu mencoba peruntungan politiknya ingin jadi RI-1 dengan mengikuti konvensi penjaringan capres Partai Golkar. Seperti diketahui Wiranto yang kemudian terpilih di konvensi.

Pada pemilu 2009, pertama kalinya Prabowo mencicipi atmosfer Pilpres. Tapi bukan sebagai capres melainkan sebagai cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDIP. Sayang, pasangan Mega-Prabowo kalah. Yang jadi pemenang adalah duet SBY-Boediono.

Kesempatan menjadi Presiden RI terbuka lebar pada tahun 2014. Di pemilihan presiden 2014, Prabowo akhirnya jadi capres. Berpasangan dengan Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN, Prabowo bersaing merebut tiket istana melawan duet Jokai-Jusuf Kalla. Sayang Prabowo dan Hatta Rajasa kalah.

Pada 2019, kembali mantan Pangkostrad ini maju ke arena Pilpres. Kali ini ia menggandeng Sandiaga Uno, bekas Wakil Gubernur DKI Jakarta sebagai cawapresnya. Rivalnya tetap sama yakni Jokowi. Jokowi dalam Pilpres 2019, berduet dengan seorang ulama KH Ma'ruf Amin. Sayang, Prabowo gagal mengikuti jejak bekas mertuanya jadi Pangkostrad kedua yang jadi Presiden. Lagi-lagi Prabowo kalah.

Kini, Prabowo jadi Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Sementara Sandiaga, diangkat jadi Menteri Pariwisata.

Baca Juga: