KUALA LUMPUR - Koalisi politik Malaysia yang dilanda skandal, Barisan Nasional (BN) yang dipimpin UMNO, meraih kemenangan besar dalam pemilu lokal di Negara Bagian Johor yang dilaksanakan pada Sabtu (12/3). Kemenangan itu memberi harapan bagi BN, jelang pemilihan nasional yang diharapkan akan dilaksanakan tahun depan.

Dalam pemilu di Johor, BN berhasil meraih 40 dari 56 kursi, mengklaim mayoritas dua pertiga dalam kontes yang diperebutkan oleh 239 kandidat untuk menguasai legislatif negara bagian di wilayah selatan itu.

Sedangkan sebagian besar kursi yang tersisa diambil oleh koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH), dengan 10 dari 12 kursi yang dimenangkannya direbut oleh Partai Aksi Demokratik. Urutan kedua diraih koalisi Pakatan Harapan (PH) dengan 11 kursi, kemudian koalisi Perikatan Nasional (PN) tiga kursi, Ikatan Demokratik Malaysia (Muda) satu kursi dan Partai Keadilan Rakyat (PKR) satu kursi.

Sementara Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan oposisi Anwar Ibrahim hanya memenangkan satu kursi saja. Sedangkan Partai Pejuang yang didirikan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad tidak mendapatkan kursi.

"Pada pemilu Johor ke-15 ini, sebanyak 1.426.573 orang atau 54.92 persen penduduk telah melakukan pemilihan. Jumlah tersebut meliputi jumlah pemilih biasa, pemilih awal dan pemilih via pos," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Malaysia, Abdul Ghani Salleh, di Kuala Lumpur, Minggu.

Pertarungan Penting

Pamor BN kembali mencuat sejak jatuhnya pemerintahan reformis yang dipimpin oleh Mahathir Mohamad pada awal 2020, yang runtuh akibat pertikaian.

BN mengendalikan Malaysia selama lebih dari 60 tahun hingga kekalahan pada pemilu pada 2018, menyusul serangkaian skandal korupsi.

"Ini adalah kalibrasi ulang seluruh lanskap politik di mana Anda akan menyaksikan harapan baru untuk kembalinya UMNO ke kekuatan hegemonik," kata Bridget Welsh, pakar Malaysia dari Universitas Nottingham.

Video yang diposting di media sosial menunjukkan pendukung BN meneriakkan "bubarkan parlemen" kepada para pemimpin mereka, Datuk Seri Ismail, yang sedang menyaksikan hasil pemilu di markas besar UMNO di Johor Baru pada Sabtu.

Di antara mereka yang berkampanye di Johor adalah mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, yang telah dihukum karena korupsi terkait dengan penjarahan dana kekayaan negara di 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Najib saat ini sedang menghadapi ancaman hukuman penjara 12 tahun dan sedang menunggu banding terakhir di pengadilan tinggi negara itu.

Pemilu di Johor, sebuah negara bagian yang berbatasan dengan Singapura, merupakan pertarungan penting antara BN, mitranya di pemerintahan nasional, dan berbagai partai oposisi. AFP/Ant/I-1

Baca Juga: