JAKARTA - Manajer Pilar Pembangunan Ekonomi Sekretariat Nasional SDGs Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Setyo Budiantoro mengatakan, perlu sinergi dalam mengatasi financing gap atau gap pembiayaan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainability Development Goals (SDGs) di Indonesia.

"Dari pemerintah saja tidak cukup. Oleh karena itu, perlu mobilisasi, inovasi, serta sinergi untuk menutup financing gap," kata Setyo dalam webinar untuk SDGs di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Setyo memaparkan, financing gap menjadi tantangan pencapaian SDGs di Indonesia maupun dunia. Sebab, kebutuhan pencapaian SDGs meningkat sejak pandemi Covid-19.

Sebelum pandemi, Setyo menambahkan, total kebutuhan pencapaian SDGs di Indonesia pada 2020-2030 sebesar 67.000 triliun rupiah dan kesenjangan pembiayaannya mencapai 14.000 triliun rupiah.

Sedangkan setelah pandemi, total kebutuhan pencapaian SDGs di Indonesia pada tahun yang sama meningkat menjadi 122.000 triliun rupiah dan kesenjangan pembiayaannya mencapai 24.000 triliun rupiah.

Setyo mengatakan, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menutupi kesenjangan tersebut. Salah satunya, melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang merupakan perubahan dari Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017.

Melalui peraturan tersebut, kata Setyo, pemerintah mendorong platform pembiayaan inovatif untuk SDGs dan menekankan peran para pihak yang terdiri dari unsur kementerian/lembaga, filantropi, pelaku usaha, akademisi, hingga organisasi masyarakat.

Dia melanjutkan, Indonesia juga memiliki banyak inisiatif terkait pembiayaan mulai dari pembiayaan publik, SDGs bond, blended finance, Strategi Nasional Inklusi Keuangan, peta jalan ekonomi berkelanjutan, green taxonomy, teknologi finansial, crowd funding, dan lain sebagainya.

Tingkatkan Investasi

Lebih lanjut, Setyo menambahkan, pemerintah juga telah memetakan pembiayaan SDGs berdasarkan tujuannya serta mengembangkan SDGs Financing Hub.

Dia menjelaskan, SDGs Financing Hub bertujuan meningkatkan investasi sektor swasta untuk pembangunan berkelanjutan serta memperluas potensi pembiayaan filantropi dan berbasis agama.

Baca Juga: