BANYUWANGI - Pemerintah terus memperluas wilayah yang menjadi sentra pengembangan bawang putih di tanah air. Kali ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkannya di Banyuwangi, Jawa Timur setelah di beberapa wilayah lain.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan perluasan sentra pengembangan bawang putih dilakukan untuk mengurangi kebergantungan terhadap impor bawang putih yang selama ini mencapai 90 persen dari total kebutuhan. Hal itu juga untuk mendorong tercapainya target swasembada bawang pada 2021.

"Kita genjot produksi di dalam negeri, ngapain diimpor, apalagi rasa bawang putih lokal lima kali lebih baik ketimbang bawang impor," tegas Amran dalam acara Panen Raya Bawang Putih di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Kamis (22/3).

Amran menyebutkan luasan lahan untuk pengembangan bawang putih selama ini terus meningkat. Jika pada 2014 lahan bawang putih hanya seribu hektar lebih, ditargetkan pada tahun ini sudah 15 ribu hektar. Luasan terus diupayakan meningkat menjadi 45 ribu hektar pada 2019, sehingga pada 2021 mencapai target swasembada.

Dalam hitungan Kementan, sekurang-kurangnya 73 ribu hektar areal bawang putih untuk bisa mencapai target swasembada berkelanjutan, dengan rincian 60 ribu hektar untuk produksi bawang putih konsumsi dan 13 ribu hektar untuk produksi benih. Sementara potensi lahan yang cocok untuk pengembangan bawang putih mencapai 629 ribu hektar yang terdiri dari 259 ribu hektar lahan diversifikasi (tegalan) dan 370 ribu hektar lahan ekstensifikasi (semak belukar).

Demi memperkuat program perluasan pengembangan bawang putih, Kementan menerbitkan Permentan No. 38/2017 yang mewajibkan pelaku usaha untuk menanam dan menghasilkan bawang putih sebanyak lima persen dari volume permohonan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).

Awalnya, aturan ini dianggap memberatkan importir karena terkendala penentuan lahan penyediaan benih, kesiapan sumber daya petani, infrastruktur dan administrasi. Meski demikian, kendala tersebut bisa diminimalisir.

Semenjak pemerintah mewajibkan importir menanam bawang putih, hingga kini sudah ada 39 importir ikut mengembangkan bawang putih. Terbukti hari ini panen raya bawang putih digelar di Banyuwangi pada lahan seluas 116 hektar. Adapun pengembangnya ialah PT Sinar Padang Sejahtera. Perusahaan tersebut memanfaatkan lahan yang telah enam tahun terlantar, tidak terawat dan kurang produktif. Penanaman dimulai pada 2 November 2017 dengan serapan tenaga kerja sekitar 1000 pekerja.

Sebelumnya sudah ada beberapa daerah lainnya yang dijadikan sentra produksi bawang putih, meliputi Lombok Timur di Nusa Tenggara Barat (NTB), Temanggung, Magelang, Karang Anyar dan Tegal di Jawa Tengah, serta Solok di Sumatera Barat. Adapun Banyuwangi merupakan wilayah pengembangan baru.

Fasilitasi Pengembang

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan Banyuwangi sangat cocok untuk pengembangan tanaman holtikultura.

Dirinya berharap agar Kementan bisa mendorong pengembangan holtikultura di daerah tersebut melalui kucuran bantuan sektor pertanian.
"Kami berharap pak Menteri bisa membantu pengembangan sektor petanian di Banyuwangi," tutup Anas.

ers/E-10

Baca Juga: