PANGKALAN BALAI- Pemerintah Kabupaten Banyuasin mengoptimalkan puluhan hektare areal rawa menjadi persawahan untuk meningkatkan produksi beras di daerah yang menjadi lumbung pangan Sumatera Selatan.

Bupati Banyuasin Askolani di Pangkalan Balai, Selasa (4/8) mengatakan, sebanyak puluhan hektare lahan rawa sudah diubah menjadi areal persawahan melalui Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) Kementerian Pertanian.

Saat ini Banyuasin memiliki luas panen padi 208.598 Hektare (Ha) sehingga produksi padi yang dihasilkan mencapai 905.846 ton GKG dan produksi beras sebesar 519.684 ton pada musi tanam 2019.

"Saat ini kami menjadi produsen beras nomor empat secara nasional dan nomor satu di Pulau Sumatera, ke depan berharap bisa jadi nomor satu di Indonesia," kata Askolani seperti dikutip Antara.

Menurutnya, produksi beras di Banyuasin masih bisa ditingkatkan karena luas lahan baku sawah mencapai 174.371 Ha dengan luas tanam tahun 2019 mencapai 213.813 Ha. Ini terdiri atas lahan pasang surut 148.658 Ha, (IP100 90.151 Ha, IP200 58.007 Ha, IP300 36 Ha), lahan rawa lembak 25.713 Ha (IP100 21.279 Ha, IP200 2.562 Ha).

Lokasi potensial pun telah dipetakan yakni di 15 kecamatan seperti Muara Telang 23.120 Ha, Air Saleh 21.391 Ha, Sumber Marga Telang 10.299 Ha, Makartijaya 11.000 Ha, Muara Sugihan 24.292 Ha, Tanjung Lago 15.226 Ha, Selat Penuguan 12.710 Ha dan Rantau Bayur 16.337 Ha.

"Ada empat kecamatan potensial yang masih bisa dikembangkan secara optimal, Kecamatan Rantau Bayur, Rambutan, Tungkal Ilir dan Selat Penuguan," katanya.

Ke depan, pemkab menargetkan penambahan luas tanam dari 213.813 Ha pada 2019 menjadi 263.368 Ha pada 2020, sehingga luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309.598 ton gabah kering giling atau setara 750.399 ton beras.

Pemkab juga akan mendorong penggunaan benih bermutu, penyediaan pupuk yang cukup, penyediaan alat mesin olah tanah modern, pengolahan tanah secara insentif dengan menggunakan alat mesin TR4.

Lalu, penyediaan pestisida dan pengelolaan air dengan baik, perbaikan saluran-saluran air, pintu-pintu air dan tanggul, penerapan ektensifikasi lahan produktif, peluasan lahan produksi dengan pengembangan lahan sawah baru.

Kemudian penyediaan sarana panen dan pasca panen yang modern seperti pengering gabah (vertical dryer) dan pembangunan RMU yang modern untuk menghasilkan beras berkualitas tinggi.

"Pada 2020 ini juga kami akan membuka penerimaan Petugas Penyuluh Lapangan untuk melakukan pendampingan petani secara intens, dengan target 1 desa 1 PPL," katanya.bud/E-9

Baca Juga: