Jakarta - Banyak sekali, Korea Selatan mengumumkan kontribusi sebesar 30 juta dolar AS (sekitar Rp459,5 miliar) untuk peningkatan kapasitas di bidang kecerdasan buatan (AI) negara-negara Asean.
Selain itu, Korsel juga berkomitmen sebesar 16 juta dolar AS (sekitar Rp245 miliar) untuk implementasi Pandangan Asean tentang Indo-Pasifik (AOIP).
Pernyataan tersebut diumumkan oleh Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dalam KTT Asean-Korea Selatan yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo di Jakarta pada Rabu.
"Paraleadersmembahas kerja sama terutama di sektor ekonomi berkembang, seperti teknologi finansial, ekonomi digital, dan ekosistem startup," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan puncak itu, dibahas mengenai pentingnya melakukan pembaruan atas Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) Asean-Korsel.
Para pemimpin juga mengangkat isu yang terkait dengan Semenanjung Korea, terutama peluncuran rudal dan program nuklir yang bertentangan dengan hukum internasional dan mengancam keamanan kawasan.
Retno menyebut bahwa KTT Asean-Korsel mengadopsi dokumenJoint Statement of the 24th Asean-Republic of Korea Summit on Cooperation on the Asean Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), yang semakin menegaskan dukungan Seoul terhadap implementasi kerja sama AOIP.
"Ini mengimplementasikan konsep AOIP di dalam kerja sama yang konkret, dan kali ini didukung oleh Korea termasuk tentunya di sektor maritim, infrastruktur, digitalisasi, rantai pasok dan ekonomi hijau, serta UMKM," tutur Retno.