Proses penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri (PTN) 2021 jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer Sementara-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) 2021 resmi digelar.

Sekolah dan siswa sudah dapat membuat akun Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) pada laman portal.ltmpt.ac.id sejak 4 Januari 2021 hingga 1 Februari 2021.

Tidak sedikit peserta yang lulus baik seleksi SNMPTN atau UTBK-SBMPTN tidak melanjutkan proses pendaftaran di universitas. Hal itu berdampak pada kosongnya kursi di perguruan tinggi tersebut. Padahal, kekosongan tersebut bisa diisi peserta yang berminat.

Untuk mengupas terkait persiapan seleksi masuk perguruan tinggi negeri, Koran Jakarta mewawancarai Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT), Mohammad Nasih. Berikut petikan wawancaranya.

'Bisa Anda jelaskan alasan peserta lulus SNMPTN atau UTBK-SBMPTN tidak melanjutkan proses berikutnya?

Selama ini banyak siswa yang ikut SNMPTN, dan dinyatakan lulus, justru tidak jadi masuk PTN karena memilih mengikuti proses di sekolah kedinasan. Banyak siswa juga sekadar ingin memanfaatkan nilai UTBK-SBMPTN sebagai syarat masuk sekolah kedinasan.

Apa dampak dari hal tersebut bagi peserta lain?

Situasi ini merugikan peserta lain. Kasihan kalau nanti sudah diterima kemudian keluar. Kami tidak bisa menggantikannya dan atau kawan-kawan yang sebenarnya bisa dimasukkan itu kemudian berakibat gagal.

Tentu kami merasa dirugikan di perguruan tinggi, karena di saat sudah masuk, ternyata kami ditinggal pergi begitu saja, sehingga akan berdampak pada proses lanjutannya.

Bagaimana LTMPT mengantisipasi hal tersebut?

LTMPT menerbitkan kebijakan untuk tidak memberikan nilai UTBK-SBMPTN bagi sekolah kedinasan pada 2021. Tidak ada nilai UTBK yang bisa kita kirimkan untuk yang bersangkutan, ke sekolah kedinasan tersebut. Dengan begitu, sekolah kedinasan juga tidak akan meminta persyaratan nilai UTBK-SBMPTN.

Apakah ada imbauan bagi siswa yang hendak melanjutkan ke sekolah kedinasan, tapi mendaftar juga di SNMPTN atau UTBK-SBMPTN?

Kami harap yang bersangkutan tidak mengikuti SNMPTN atau UTBK-SBMPTN. Sebab, siswa tersebut hanya akan menutup kesempatan peserta lain yang benar-benar ingin masuk PTN. Jadi, ada pengertian sedikit dari kawan-kawan yang inginnya di kedinasan tidak perlu ambil SNMPTN, kasihan mereka yang lainnya.

Imbauan serupa juga berlaku bagi siswa yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. Pasalnya, jika mereka mendaftar dan dinyatakan diterima, kemudian tidak jadi mengambil bangku tersebut, maka sama saja menutup kesempatan peserta lain.

Apakah nanti akan disertakan juga sekolah kedinasan dalam SNMPTN atau UTBK-SBMPTN?

Kami berencana menyertakan sekolah kedinasan dalam SNMPTN maupun UTBK-SBMPTN. Ini tentu akan sangat bagus untuk di tahun 2022, insya Allah. Kalau perkembangannya cukup menggembirakan di tahun ini.

Saya pikir Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pun akan kita ajak untuk ikut SNMPTN. Begitu juga kedinasan, juga kita ajak untuk ikut SNMPTN dan SBMPTN.

n muhamad ma'rup/P-4

Baca Juga: