JAKARTA - Pemahaman terhadap pengelolaan keuangan saat ini menjadi salah satu permasalahan utama di masyarakat Indonesia. Rendahnya tingkat literasi keuangan itu menyebabkan banyak masyarakat yang tak mempedulikan lagi perencanaan keuangan untuk persiapan di masa tua. Kondisi tersebut seperti terlihat dalam hasil survei Cigna terkait perencanaan keuangan, termasuk di Indonesia.

Saat ini, masyarakat Indonesia masih tak terlalu pusing dalam menyiapkan dana untuk masa tua mereka. Sebab, sebanyak 44 persen dari masyarakat berharap anak mereka akan mengurus saat mereka tua. Pola pikir tersebut dikhawatirkan semakin mendorong tercaiptanya generasi sandwich.

Dalam logika keuangan, generasi sandwich menggambarkan kondisi di mana anggota masyarakat harus menanggung keuangan orang tua dan keluarganya. "Jumlah itu jauh di atas rata-rata global yang sebesar 22 persen," ujar CEO Cigna Indonesia Herlin Sutanto saat merilis hasil Survei Skor Kesejahteraan Cigna 360 di Jakarta, Kamis (19/7).

Herlin menjelaskan, survei tahun keempat ini digelar Cigna secara global di 23 negara, termasuk di Indonesia, sepanjang Februari-Maret 2018. Tahun lalu, survei digelar di 13 negara. Total responden kali ini ada 14.165 orang. Mereka diwawancarai secara online. Khusus di Indonesia, Cigna mewawancarai 1.000 orang.

Melalui survei itu, Cigna menjadi mengerti kebutuhan konsumen, sehingga bisa memberikan solusi dengan kualitas terbaik. Dikatakan, dengan memahami persepsi masyarakat secara keseluruhan tentang kesejahteraan, Cigna dapat mengembangkan perlindungan yang lebih baik. Menurut Herlin, masyarakat Indonesia siap untuk masa tua, yakni tetap percaya bahwa anak akan mengurus hidup mereka.

Sebanyak 7 dari 10 responden di Indonesia melihat diri mereka siap memasuki usia pensiun, baik secara social maupun keuangan. Angka itu berada di atas rata-rata global yakni 5 dari 10 responden. "Tanpa perencanaan keuangan yang baik, optimisme ini bisa menghasilkan risiko di kemudian hari.

Ekspektasi mereka tentang kesiapan hari tua, bisa saja mengecewakan mereka di masa depan," tambahnya. Terkait hasil survei itu, Cigna melihat perlunya memberikan sosialisasi kepada masyarakat pentingnya perencanaan finansial untuk masa tua. Pihaknya juga tengah menyiapkan produk dana pensiun untuk mendukung kampanye itu.

Pentingnya Berasuransi

Pada kesempatan sama, Chief Marketing Officer Cigna Indonesia Ben Furneaux menjelaskan sebagian besar responden di Indonesia mengaku pentingnya asuransi. Sebanyak 8 dari 10 orang percaya asuransi merupakan hal penting atau sangat penting ketika mengatur kesejahteraan keuangan mereka secara keseluruhan.

Sementara itu, Praktisi Psikolog Klinis dan Forensik A Kasandra Putranto menilai literasi keuangan saat ini masih menjadi perhatian para stakeholder, terutama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pelaku industry asuransi. Salah satu indikasinya adalah sebagian besar masyarakat masih memiliki pola pikir bahwa kebutuhan di hari tua akan ditanggung anak mereka.

mad/E-10

Baca Juga: