SEMARANG - Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui program PLN Peduli menyerahkan 3.000 bibit pohon kepada Desa Candi dan Kenteng di Kecamatan Bendungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Langkah ini ditempuh sebagai bentuk komitmen PLN dalam mendukung pemerintah untuk memberikan dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon. Maksud tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2008.

General Manager (GM) PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah, Djarot Hutabri EBS mengatakan, program ini secara konsisten dijalankan PLN sebagai kepedulian, kesadaran serta tanggung jawab PLN dalam melindungi dan menyelamatkan lingkungan hidup.

Pihaknya berharap kegiatan penanaman pohon ini dapat meningkatkan kesadaran seluruh pihak baik masyarakat, pemerintah, dan lembaga lain tentang pentingnya menjaga alam dan lingkungan. Djarot mengatakan program ini merupakan dukungan PLN terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan nomor 15 tentang Ekosistem Daratan.

"Kami akan secara konsisten menyalurkan bantuan seperti ini khususnya di daerah yang menjadi wilayah kerja kami. Kami juga bukan hanya menjalankan proses bisnis kami, namun bantuan ini menjadi perhatian dan upaya kami untuk mengajak masyarakat bergerak bersama mengatasi perubahan iklim dan deforestasi," katanya.

Masih dalam suasana COP-27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, Indonesia menyuarakan aksi bersama negara di dunia dalam mencegah kenaikan suhu global. Berbagai aksi, strategi, inovasi, dan capaian Indonesia ditampilkan di Paviliun Indonesia yang bertemakan Stronger Climate Action Together.

Mengutip dari website Kementerian Lingkungan Hidup dan Lingkungan (KLHK), Menteri KLHK Siti Nurbaya mengatakan diperlukan tindakan multilateral, kolektif, dan terpadu sebagai satu-satunya cara mengatasi ancaman global yang sesungguhnya. Oleh karena itu, program penanaman pohon yang dilaksanakan PLN ini juga menjadi dukungan nyata dalam melindungi bumi.

Bantuan senilai 200 juta rupiah diberikan dalam bentuk tanaman produktif yaitu bibit pohon alpukat lokal kepada 9 kelompok masyarakat meliputi 4 kelompok tani, 1 kelompok sadar wisata dan 4 kelompok masyarakat lainnya dengan total penerima manfaat sebanyak kurang lebih 250 warga. Selain itu, juga turut diserahkan pupuk dasar, pestisida, alat sprayer listrik dan peralatan cocok tanam lainnya.

Pada pelaksanaannya, kelompok tersebut akan diberikan hak untuk mengelola pohon alpukat tersebut di tanah milik Pemerintah Kabupaten Semarang seluas 29 Ha. Selain bibit tanaman dan perlengkapan tanam, mereka juga akan diberikan pelatihan dalam membudidaya alpukat dan pengendalian hama penyakit.

Aksi nyata merawat alam ini diharapkan dapat menjadi lokomotif aspek pengembangan dan pemberdayaan masyarakat menuju ekonomi mandiri. Tanaman alpukat menjadi salah satu komoditas yang cocok untuk tumbuh di wilayah Kecamatan Bandungan.

Hal ini dilihat dari banyaknya tanaman milik petani yang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Bibit tanaman alpukat ini diproyeksikan sudah dapat aktif produksi pada tahun keempat dengan potensi 300 buah per pohon atau senilai 2 juta rupiah atau bila dikalikan dengan seluruh pohon yang diserahkan, maka berpotensi menghasilkan 6 miliar rupiah.

Hadir dalam acara, Bupati Semarang Ngesti Nugraha, yang mengapresiasi langkah PLN memberikan bantuan tanaman produktif. Menurutnya, secara ekonomi program ini dapat memberikan kemandirian kepada kelompok tani maupun masyarakat agar memproleh pendapatan pada saat tanaman telah produksi.

"Pesan saya kepada masyarakat, kalau sudah ditanam, dirawat. Biar nanti hasilnya bisa maksimal, bisa bagus dan bermanfaat. Sekalian, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang luar biasa ini. Semoga kerja sama ini bisa terus kita tingkatkan dan bisa membawa manfaat bagi masyarakat," tutur Ngesti.

Kepala Desa Kenteng dan juga Kepala Desa Candi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada masyarakatnya.

Keduanya berharap bantuan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mereka berharap ke depannyaDesa Kenteng dan Candi dapat menjadi desa agrowisata yang mampu menarik wisatawan baik lokal maupun luar daerah.

Baca Juga: