Rekayasa cuaca dilakukan BRIN dan TNI AU dengan menebarkan 800 kilogram garam di sekitar Selat Sunda bagian barat di Pandeglang dan Serang.

TANGERANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menurunkan tim untuk membantu penanganan dampak bencana banjir serta tanah longsor Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana, di Serang, Rabu (4/1), mengatakan bahwa sesuai dengan arahan Pejabat Gubernur Banten, Al Muktabar, menurunkan tim beranggotakan 12 orang.

Mereka didukung peralatan evakuasi ke daerah terdampak bencana alam. "Tidak hanya dari BPBD Provinsi, kita juga berkolaborasi dengan personel BPBD Kabupaten Lebak, relawan kebencanaan, termasuk dari TNI dan Polri. Kita sudah buka posko," kata Nana.

Tanah longsor terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Lebak, seperti Kampung Palendeng di Desa Sindangwangi, Kecamatan Muncang. Kemudian, Kampung Cibeunyer Hilir di Desa Parakan Beusi, Kecamatan Bojongmanik, serta Desa Parahiang di Kecamatan Leuwidamar.

Bencana banjir, menurut data BPBD, melanda Desa Kesik, Cidahu, dan Ciruji di Kecamatan Banjarsari. Kemudian, Desa Gunung Anten, Girimukti, Inten Jaya, dan Jayasari di Kecamatan Cimarga. Banjir juga menggenangi Desa Kalanganyar di Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak. Bencana alam juga terjadi di bagian wilayah Lebak lainnya.

Sedangkan pergeseran tanah terjadi di Kampung Pajagan, Desa Cimayang, Kecamatan Bojongmanik, dan Desa Kujangsari di Kecamatan Cileles. Selain itu, ada pepohonan yang tumbang di Desa Cimarga, Kecamatan Cimarga, dan bagian ruas jalan Rangkasbitung-Malingping di Kecamatan Gunung Kencana.

Sementara itu, di wilayah Kabupaten Pandeglang, menurut laporan sementara yang masuk ke BPBD, tanah longsor terjadi di Desa Ciodeng dan Pasirtenjo di Kecamatan Sindangresmi serta Desa Cimanggu di Kecamatan Cimanggu. Hujan lebat menyebabkan satu rumah roboh di Kampung Rancawalang, Desa Manglid, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang. Selain itu, hujan lebat menyebabkan banjir di sejumlah desa di Kabupaten Pandeglang.

Banjir melanda Kampung Sukamaju, Renghas, Karet, dan Jalupang di Desa Citeureup serta Kampung Sawah di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang. Desa Karyasari di Kecamatan Sukaresmi. Lalu Kampung Cibintarok di Desa Pangkalan, Kecamatan Sobang. Kemudian, Desa Tarumanegara di Kecamatan Cigeulis juga dilanda banjir.

Kampung Cimoyan di Desa Ciherang dan Kampung Cilamis di Desa Sukasaba, hujan menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri permukiman penduduk. "Saat ini kami masih melakukan asesmen terhadap kerusakan dan korban bencana alam," tandas Nana.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan bahwa wilayah Banten sampai Februari 2023 diprakirakan masih mengalami curah hujan maksimum. Al Muktabar sudah mengajukan permohonan ke BNPB untuk menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna mengurangi dampak peningkatan curah hujan.

Kemarin, TMC sudah dilakukan oleh BRIN dan TNI AU. Keduanya bekerja sama dengan BMKG dan BNPB. TMC dilakukan di sekitar Selat Sunda bagian barat. Ini meliputi Kabupaten Pandeglang dan Serang. Mereka menabur 800 kg garam atau NaCl. "Untuk Kabupaten Lebak dan lainnya segera dijadwalkan juga," jelas Al.

Baca Juga: