Provinsi Banten saat ini tengah bersiapsiaga untuk menghadapi ancaman badai La Nina yang diprediksi terjadi hingga Februari 2022 mendatang.

SERANG - Provinsi Banten saat ini tengah bersiaga menghadapi ancaman bencana badai La Nina yang disertai dengan hujan lebat, angin kencang,dan kilatan petir yang dikhawatirkan akan berdampak pada terjadinya banjir dan tanah longsor. Kondisi itu kemungkinan akan berkembang dan diprediksi terjadi hingga Februari 2022.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, ratusan personel di Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang bersiapsiaga. "Kita berharap dengan siaga dapat mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama saat Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Alun-alun Multatuli Lebak, Kamis (11/11).

Personel penanggulangan bencana alam melibatkan berbagai instansi mulai TNI, Polri, Dinas Satuan Polisi Pamongpraja, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, DPUPR, PLN, PMI hingga relawan Tagana.

Saat ini, wilayah Kabupaten Lebak hampir setiap sore hingga malam dilanda hujan kapasitas ringan sampai lebat. Curah hujan cenderung meningkat menyusul tibanya badai La Nina, sehingga berpotensi banjir dan longsor.

Menurut dia, wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah kawasan langganan bencana banjir dan longsor, karena lokasinya pegunungan, perbukitan dan aliran sungai.

BPBD Lebak memetakan 16 kecamatan masuk kategori rawan longsor dan 14 kecamatan rawan banjir. "Kami minta warga dapat mewaspadai bencana alam sehubungan curah hujan meningkat," jelasnya.

Polres Serang bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang juga menggelar apel kesiapsiagaan bencana di lapangan apel Mapolres Serang, Kamis. Apel Gelar Pasukan dipimpin langsung oleh Kapolres Serang AKBP Yudha Satria serta dihadiri Kepala BPBD Serang Nana Sukmana, Dandim 0602 Serang, pejabat utama Polres Serang, Kapolsek dan instansi terkait lainnya.

Menurut Yudha Satria, informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Kabupaten Serang akan menghadapi fenomena La Nina yang intensitasnya akan meningkat.

Kondisi ini diprediksi terjadi hingga Februari 2022. Ia mengatakan, dari pemetaan wilayah, Polres Serang memiliki tiga aliran sungai besar yaitu Sungai Cidurian, Sungai Cibereum, dan Sungai Ciujung. Sehingga dikhawatirkan akan terjadi bencana alam berupa banjir dan longsor.

Cuaca Ekstrem

Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tangerang, juga menggelar apel kesiapsiagaan dan pelatihan pasukan dalam penanggulangan bencana, menyusul terjadinya potensi cuaca ekstrem pada awal 2022, Rabu.

Danrem Wijayakrama 052, Brigjen TNI Rano Maxim Adolf Tilaar mengatakan wilayah Banten saat ini masuk dalam daerah terdampak bencana alam hidrometeorologi atau dikenal puncak musim hujan yang diprediksi akan terjadi jelang akhir tahun 2021-2022.

Sementara itu, jumlah wilayah rukun warga (RW) di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, yang dilanda banjir rob karena air pasang laut yang cukup tinggi bertambah menjadi enam RW.

"Berdasarkan hasil pendataan korban banjir rob di wilayah kelurahan Dadap, Tangerang, bertambah tiga RW, di antaranya yaitu RW 03, RW 05 dan RW 06. Total keseluruhan menjadi enam RW dengan 2.739 KK," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik (BPBD) Kabupaten Tangerang, Abdul Munir di Tangerang, kemarin.

Baca Juga: