Pemprov akan meminjam jembatan bailey dari Kementerian PUPR untuk bisa jadi jembatan darurat agar warga bisa beraktivitas. 

SERANG - Pemerintah Provinsi Banten menyiapkan anggaran sekitar 96 miliar untuk biaya tidak terduga (BTT) dalam RAPBD Banten 2023."Cadangan ini naik sekitar 12 miliar dari tahun sekarang," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten,Rina Dewiyanti, di Serang, Jumat (14/10).

Rina mengatakan anggaran BTT tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi dampak bencana serta inflasi seperti yang tahun ini juga disalurkan untuk mengantisipasi dampak inflasi dan juga bencana alam.

Sementara itu, untuk BTT dalam APBD Banten murni 2022 dianggarkan sebesar 84,4 miliar dan dinaikkan dalam APBD perubahan 2022 menjadi sebesar 92,6 miliar.

"Sudah terealisasi sebesar 5,6 miliar," kata Rina.

Menurutnya, dalam BTT tersebut dianggarkan 35 miliar untuk penanganan inflasi dan sisanya penanganan bencana."Jadi yang terealisasi 5,6 miliar itu untuk penanganan inflasi. Sisanya 200 jutaan untuk pemberian jaminan hidup korban bencana di Pandeglang, Februari lalu sekitar 487 KK.

"Jadup ini dikasih selama dua bulan masing-masing sekitar 300 ribuan, per bulan selama dua bulan" kata Rina.

Bangun Jembatan

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, meninjau jembatan yang terputus akibat diterjang banjir, beberapa waktu lalu, di Kabupaten Lebak. Dia berjanji segera membantu mengatasinya."Kita melihat kondisi jembatan tersebut. Untuk sementara tadi ada perahu karet yang digunakan masyarakat untuk menyeberang," kata Al Muktabar.

Jembatan tersebut merupakan salah satu akses penghubung antara Desa Cimancak dan Desa Bayah Timur Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak.Dalam kesempatan itu, Al Muktabar juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat, tempat ibadah dan sarana pendidikan yang terdampak akibat luapan Sungai Cimadur.

"Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak," katanya.Ia mengatakan Pemprov Banten akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak dan pihak-pihak terkait lainnya mengenai penanganan jembatan yang terputus akibat banjir tersebut.

"Nanti saya koordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati dan semua pihak, mudah-mudahan segera kita ambil langkah," katanya."Langkah yang memungkinkan itu, kita sudah berkoordinasi untuk meminjam jembatan bailey dari Kementerian PUPR. Nanti kita kalkulasikan untuk bisa jadi jembatan darurat," Al Muktabar menambahkan.

Kepala Desa Bayah Timur Rafik Rahmat Taufik mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Banten, DPRD Provinsi Banten dan pihak lainnya yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat yang terdampak banjir. "Kami mewakili masyarakat Bayah Timur mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Banten, DPRD Banten, relawan dan pihak lainnya yang sudah memberikan perhatiannya kepada masyarakat," katanya.

Ia juga berharap pemerintah dapat segera memperbaiki jembatan yang terputus akibat bencana banjir."Kami juga berharap jembatan penghubung dua desa yang sekarang kondisinya ambruk bisa segera ditangani dan segera di bangun, sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali normal," kata Rafik

Dalam kegiatan tersebut, Pemprov Banten menyalurkan sejumlah bantuan sembako untuk masyarakat yang terdampak banjir, bantuan untuk dua masjid, satu pondok pesantren, satu Madrasah Ibtidaiyah yang terdampak banjir.

Baca Juga: