SURABAYA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2020 (RUPST TB 2020) memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 733,5 miliar rupiah, sekitar 49,26 persen dari laba bersih Tahun Buku 2020. Pemegang saham akan menerima sekitar 48,85 rupiah/ lembar, meningkat dibandingkan pembagian pada tahun sebelumnya sebesar 48,20 rupiah/ lembar.

"Pembagian dividen yang selalu meningkat setiap tahunnya ini menjadikan saham BJTM sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi," kata Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/5).

Sementara itu, dalam laporannya, Busrul mengatakan kinerja keuangan Bank Jatim Tahun Buku 2020 menunjukkan performa positif dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY). "Jika dibandingkan dengan kinerja industri perbankan secara nasional dan regional Jawa Timur, pertumbuhan kinerja Bank Jatim berada diatas pertumbuhan rata rata," katanya.

Berdasarkan kinerja Desember 2020, aset Bank Jatim tercatat 83,62 triliun rupiah atau tumbuh 8,94 persen, laba bersih tercatat 1,49 triliun rupiah atau tumbuh 8,13 persen (YoY).

Selama Tahun Buku 2020, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatatkan pertumbuhan 13,08 persen (YoY) yaitu sebesar 68,47 triliun rupiah. "Pertumbuhan dana pihak ketiga tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat," katanya.

Sementara itu, dari sisi pembiayaan bank milik Pemprov Jatim ini mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif meskipun di tengah-tengah pandemi yaitu tumbuh 8,16 persen (YoY) atau sebesar 41,48 triliun rupiah.

Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar 24,35 triliun rupiah atau tumbuh 5,42 persen (YoY), diikuti oleh kredit komersial sebesar 10,33 triliun rupiah atau tumbuh 11,95 persen dan kredit di sektor UMKM sebesar 6,80 triliun rupiah atau tumbuh 12,86 persen.

Komposisi rasio keuangan periode Desember 2020 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,77 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,55 persen, dan Return On Asset (ROA) 1,95 persen. Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 77,76 persen.

Baca Juga: