WASHINGTON - Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen, meminta Presiden Bank Dunia yang akan datang, Ajay Banga untuk "memanfaatkan neraca bank secara maksimal" dan memobilisasi lebih banyak modal swasta untuk pembiayaan iklim dan tujuan pembangunan global, kata Departemen Keuangan, Kamis (1/6).

Selama pertemuan dengan Banga, sehari sebelum mantan CEO Mastercard itu menjabat di Bank Dunia, Yellen menyampaikan keinginan kuatnya agar Departemen Keuangan melanjutkan kerja sama yang erat dengannya tentang evolusi pemberi pinjaman untuk mengatasi perubahan iklim dan tantangan masalah global lainnya.

Itu termasuk terus menerapkan rekomendasi dari laporan G20 tahun lalu tentang kecukupan modal, yang berpendapat bahwa perubahan pada bank pembangunan multilateral dapat membuka pinjaman baru ratusan miliar dollar AS.

Seperti dikutip dari Antara, di bawah pendahulu Banga, David Malpass, pemegang saham bank pada April menyetujui putaran awal perubahan neraca untuk meningkatkan pinjaman sebesar 50 miliar dollar AS selama 10 tahun sambil mempertahankan peringkat kredit tingkat atas AAA.

Reformasi Pinjaman

Tetapi, Yellen bersikeras bahwa reformasi pinjaman lebih lanjut dan perubahan lainnya dilakukan secara "bergulir" dalam beberapa bulan mendatang.

"Yellen mengatakan melanjutkan untuk menerapkan reformasi ini akan mendapatkan hasil maksimal dari neraca bank dan memobilisasi lebih banyak modal swasta untuk tujuan pembangunan bersama kami dan menyempurnakan model operasi untuk meningkatkan daya tanggap dan kelincahan bank," kata Departemen Keuangan.

Dia juga mengatakan Bank Dunia perlu bekerja lebih erat dengan bank pembangunan saudaranya.

"Menteri Yellen menekankan perlunya mendukung negara-negara anggota bank termiskin karena mereka terus menghadapi berbagai krisis, termasuk berlanjutnya hambatan ekonomi makro global yang diperburuk oleh perang Rusia di Ukraina," tambah Departemen Keuangan.

Banga (63 tahun), terpilih untuk masa jabatan lima tahun sebagai presiden Bank Dunia oleh dewan pemberi pinjaman pada 3 Mei. Dinominasikan oleh Presiden AS Joe Biden, pakar keuangan dan pembangunan kelahiran India itu adalah satu-satunya pesaing untuk posisi itu.

AS, pemegang saham terbesar Bank Dunia, secara tradisional memilih orang Amerika untuk menjalankan Bank Dunia, sementara Eropa memilih ketua Dana Moneter Internasional (IMF). Banga, warga negara AS sejak 2007, memulai peran barunya pada Jumat.

Baca Juga: