JAKARTA - Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI atau Bank DKI lebih fokus menggarap bisnis di Jakarta dan beberapa kota di Pulau Jawa. Karenanya, mulai 14 Agustus mendatang, bank tersebut akan menutup lima kantor layanan di luar pulau Jawa, yaitu Medan, Balikpapan, Pekanbaru, Palembang, dan Makassar.
Corporate Secretary Bank DKI, Zulfarshah di Jakarta, Minggu (30/7), mengatakan penutupan kantor tersebut telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, penutupan kantor itu telah diajukan dalam corporate plan dan rencana bisnis bank, dan juga telah disetujui oleh pemegang saham pengendali.
"Penutupan kantor cabang Bank DKI di luar Jawa telah melalui evaluasi dan perencanaan yang matang" ujar Zulfarshah. Bank juga telah berkomunikasi dan memberi informasi kepada nasabah-nasabah. Untuk nasabah Dana Pihak Ketiga, dia menyarankan agar seluruh nasabah di lima kota untuk menutup rekening giro, deposito serta tabungan yang ada.
Jika nasabah tabungan belum melakukan penutupan rekening tetap bisa melakukan penarikan melalui jaringan ATM Bersama atau ATM jaringan Prima. Sedangkan bagi nasabah DPK yang terkait kredit masih tetap berjalan meski cabang telah ditutup. "Tabungan yang ada bisa dimintai nasabah permohonan pindah ke bank lain. Segala proses ini sepenuhnya akan dibantu Bank DKI tanpa dikenai biaya," katanya.
"Take Over"
Sementara untuk nasabah kredit, pihak bank menyarankan untuk melakukan pelunasan atau dilakukan take over melalui bank lain. Jika tidak, nasabah masih bisa melakukan penyetoran angsuran kredit ke rekening tabungan masing- masing.
Khusus bagi nasabah kredit kategori kurang lancar, diragukan atau macet, akan dilakukan restrukturisasi kredit, pelunasan dipercepat dengan diskon bunga dan denda ataupun eksekusi lelang agunan jika memang terpaksa.
bud/E-10